Desa Kucur Punya Kebun Jeruk Berkualitas Ekspor, Mendes PDT Dorong Hilirisasi

Desa Kucur Punya Kebun Jeruk Berkualitas Ekspor, Mendes PDT Dorong Hilirisasi
Ketika Mendes PDT Yandri Susanto didampingi bupati malang meninjau perkebunan jeruk di Desa Kucur, Kecamatan Dau. (ist)

Malang, SERU.co.id – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) RI, Yandri Susanto, terpukau saat meninjau langsung potensi pertanian jeruk di Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Dalam kunjungannya pada Jumat (27/6/2025) pagi, ia menyampaikan rencana besar: hilirisasi produk pertanian jeruk agar hasil panen tidak hanya melimpah, tapi juga bernilai tinggi!

Bacaan Lainnya

“Perlu hilirisasi produk dan perluasan pasar. Ini luar biasa! Jangan sampai ada jeruk yang busuk, dibuang, atau harganya anjlok. Semua itu bisa kita atasi dengan langkah nyata,” tegas Yandri saat melakukan peninjauan Ketahanan Pangan di desa yang terletak di lereng Gunung Putri Tidur tersebut.

Desa Kucur Punya Kebun Jeruk Berkualitas Ekspor, Mendes PDT Dorong Hilirisasi
Bupati Malang Sanusi dampingi Mendes PDT Yandri Susanto di Desa Kucur Dau Malang. (foto:ist)

Hilirisasi, jelas Yandri, akan menjadi kunci agar petani tidak selalu dirugikan saat panen raya. Ketika suplai melimpah dan harga turun drastis, jeruk bisa diolah menjadi tepung jeruk, butiran jeruk, atau produk olahan lainnya yang punya daya tahan lebih lama dan nilai jual lebih tinggi.

“Kalau program Makan Bergizi Gratis berjalan, Desa Kucur bahkan bisa pasok ke desa-desa lain yang tidak punya produk buah. Ini sinergi desa yang konkret,” ujarnya.

Sanusi: Jeruk Kucur Akan Dikembangkan Sampai ke Pabrikan

Bupati Malang, HM Sanusi, turut mendampingi kunjungan tersebut dan menyatakan dukungannya terhadap rencana hilirisasi ini.

“Pak Menteri datang langsung untuk survei. Ke depan, jeruk dari Desa Kucur bukan hanya dijual mentah, tapi diolah lebih lanjut di pabrikan yang akan dikembangkan di Kabupaten Malang,” terang Sanusi.

Ia menyebutkan, total lahan pertanian jeruk di Desa Kucur mencapai 400 hektar, dikelola oleh Bumdes Mitra Sejati, dengan ragam varietas jeruk berkualitas seperti Keprok 55, Baby Iris, RDL, Siem Madu, dan Pontianak — semuanya punya potensi ekspor!

Panen Perdana Raup Rp103 Juta, Tahun Ini Diprediksi Tembus Rp200 Juta!
Kepala Desa Kucur, Abdurohim, tak menampik bahwa pertanian jeruk di wilayahnya mulai menunjukkan hasil manis. Dalam panen raya pertama, Bumdes mampu menghasilkan 5,5 ton jeruk, dengan pendapatan mencapai Rp103 juta. Di panen kedua tahun 2025 ini, ia optimistis angka itu akan tembus Rp200 juta lebih.

“Kami panen raya setahun sekali. Di akhir dan awal tahun juga ada panen tambahan, istilahnya rojoan. Tapi kami masih kesulitan pemasaran dan kekurangan sumber air. Kami butuh sumur bor untuk mendukung pertanian jeruk ini,” ungkap Abdurohim.

Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, dan penguatan kelembagaan desa, harapannya Desa Kucur bisa jadi ikon pertanian jeruk unggulan nasional, sekaligus contoh sukses hilirisasi sektor pertanian dari desa. (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait