No Konvoi, Kreatifitas Aremania Lewat Giant Flag

Menjelang HUT ke 33, bendera berlogo Kepala Singa menghiasi jembatan kaca Kampung Warna Warni Jodipan. (memo x/cw2)

Jelang Ultah ke 33 Arema

Malang, SERU.co.id – Beberapa hari ini menjelang HUT ke 33 Arema, supporter Arema (Aremania) kembali menunjukkan kreativitasnya. Yakni dengan mengibarkan bendera berlogo Kepala Singa dan aneka jenis tulisan tentang Arema di berbagai penjuru Kota, Kabupaten Malang dan Kota Batu serta tempat lain yang dihuni Aremania.

Bacaan Lainnya

Giant Flag milik Aremania ini menjadi hiburan tersendiri bagi warga Malang Raya sudah rindu dengan kompetisi sepak bola yang terhenti sementara akibat Pandemi Covid-19. Aremania kompak mengibarkan bendera Arema sebagai bentuk partisipasi di ulang tahun klub kebanggaan Kota Malang ini.

Mulai dari pagar rumah yang berada di pinggir jalan, jembatan layang hingga kampung-kampung, ramai dengan bendera-bendera yang bertuliskan Arema dan logo singo edan.           Kegiatan ini setiap tahun pasti akan ditemui di setiap sudut Kota Malang yang menjadi bukti bahwa loyalitas para supporter yang tak akan pernah hilang sampai kapan pun.

Supporter tim yang sudah sejak 1987 ini eksis di Indonesia itu menyemarakkan lewat kreatifitasnya dalam membuat dan mendekor berbagai macam bendera yang nantinya akan di kibarkan diseluruh sudut Kota Malang.

Aremania menyebut hal semacam ini sudah jadi tradisi. “Tiap tahun kita selalu merayakan dengan mengibarkan giant flag semacam ini. Tak di Malang Raya saja, bahkan di daerah lain juga,” ujar Aremania Korwil Klayatan Achmad Ghozali, Minggu (9/8/2020).

Di lansir dari halaman instagram @aremafcofficial yang memposting “Kibarkan Bendera di Tempat Umak Berada” bahwa di masa pandemi ini kegiatan konvoi yang juga di tiadakan karena adanya pandemi, pihak arema menghimbau bahwa dalam memperingati HUT Arema para supporter bisa merayakannya lewat kreativitas dalam berinovasi untuk membuat Giant Flag dan akan di kibarkan di setiap sudut Kota Malang.

“Selain karena wujud kecintaan kita kepada Arema. Hal ini juga sebagai bukti kalau Aremania bisa patuhi aturan dengan tidak mengadakan konvoi dan mengalihkan kreatifitasnya ke bidang atau hal lain. Jadi walau Aremania merayakan ulang tahun

tidak ke mana-mana (berkonvoi), namun kemeriahan tetap ada,” tambahnya.

Diketahui dari pihak Manajemen Arema FC, Polres se-Malang Raya dan Aremania sudah menyepakati tak mengadakan konvoi di HUT Arema ini pada 11 Agustus 2020 nanti. Alasannya apalagi kalau bukan karena pandemi covid-19.

“Jadi intinya kami sepakat tak mengadakan konvoi di 11 Agustus 2020 nanti. Instruksi hasil rapat bersama jajaran manajemen tim dan Polres kemarin begitu, jadi kami menegaskan tidak ada konvoi. Karena situasinya masih pandemi, jadi kita bersama juga harus menjaga dengan melarang konvoi,” tegasnya.

Ia juga berharap, tradisi pengibaran bendera yang sudah ada sejak dulu ini bisa jadi ikon dan identitas suporter tim berjuluk Singo Edan ini.

“Jadi dengan ini kita harap suasana ultah Arema ini senyap, tapi tetap meriah. Kita tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana. Tradisi mulai dulu ini kita inginnya jadi ikon dan membentuk trademark  yang akhirnya “mewabah” di Indonesia,” tutupnya.


Tidak dipungkiri lagi bahwa ulang tahun Arema FC yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan Indonesia ini, maka tak heran jika giant flag atau spanduk berukuran besar itu akan disandingkan dengan bendera merah putih lambang negera kita Indonesia. (cw2/man)

disclaimer

Pos terkait