GP Ansor Kencong Sebut Penundaan Honor 24.000 Guru Ngaji di Jember Rawan Dipolitisasi

GP Ansor Kencong Sebut Penundaan Honor 24.000 Guru Ngaji di Jember Rawan Dipolitisasi
Ilustrasi Guru Ngaji (ist)

Jember, SERU.co.idGerakan Pemuda Ansor Kecamatan Kencong meminta agar para guru ngaji yang berjumlah 24.000 di Jember bersabar atas pencairan honor (insentif) yang ditunda.

Hal tersebut menyusul penundaan dan pembekuan program Pemkab Jember yang berbasis kemasyarakatan, sehingga terus menjadi polemik pada momentum Pilkada 2024 ini.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Pengurus Cabang GP Ansor Kencong, Asnawan mengatakan, apa yang dilakukan oleh Pemkab Jember dalam hal ini Sekretaris Daerah (Sekda) Hadi Sasmito sudah benar.

Asnawan mengungkapkan, pembekuan program kemasyarakatan yang berupa bansos, dana hibah dan honor guru ngaji itu bertujuan agar tidak ada paslon manapun yang mempolitisisasi hal tersebut.

Baca juga: Pendukung Paslon 02 Dukung Pemkab Jember Tunda Pencairan Honor Guru Ngaji

“Ini kan sifatnya harus jelas, dalam artian bahwa Bansos, hibah dan honor guru ngaji itu banyak ditunggu terutama oleh para guru ngaji. Saya pikir semuanya harus bersabar karena pencairan ini bukan ditiadakan tetapi ditunda,” kata Asnawan, Kamis (17/10/2024).

“Kita semua tahu Jember akan melaksanakan pesta demokrasi Pilkada, maka agar tidak terjadi saling memanfaatkan politisasi terhadap bantuan itu, sebaiknya menurut kami sebagai pemerhati terhadap guru ngaji itu tidak ada persoalan, karena itu hanya ditunda saja,” sambungnya.

Baca juga: Fraksi PDIP Kecam Tindakan Pemkab Jember Tak Cairkan Honor Guru Ngaji

Ia mengatakan, sebanyak 24.000 guru ngaji di Jember juga harus bersabar karena penundaan ini sifatnya hanya sampai Pilkada rampung saja.

“Jadi untuk 24.000 guru ngaji harus bersabar, nanti pasti akan ada klaim-klaim terhadap bantuan itu dan sebagainya. Kami selalu mengawal agar bantuan ini harus terealisasi. Insya Allah di tahun 2024 setelah Pilkada akan segera dicairkan,” tuturnya.

Baca juga: Pemkab Jember Verifikasi Lapangan Hybrid Kabupaten Layak Anak

Asnawan menyebut, Bupati Jember saat ini tengah menjalani masa cuti mengingat juga sebagai paslon petahana yang kembali maju dalam kontestasi Pilkada 2024, sehingga dana hibah, Bansos dan insentif guru ngaji sangat rawan di politisasi.

“Kita juga harus bersabar melihat kondisi saat ini saya pikir banyaknya Bansos yang hari ini banyak dibekukan, karena takut di politisasi oleh salah satu Paslon, melihat juga bupati kita saat ini sedang cuti,” ucapnya.

“Kalau menurut kami Pemkab ini harus netral, terutama ASN di dalamnya yang banyak terlibat dalam hal ini. Maka dengan posisi di tengah-tengah ini akan menjadikan Jember lebih baik dan harmonis,” imbuhnya.

Baca juga: Warga Darungan Apresiasi Pemkab Jember, Jalan Desa Diperbaiki

Pada intinya, lanjut Asnawan, pihaknya mengapresiasi dan mendukung apa yang dilakukan oleh Pemkab Jember saat ini, mengingat hal-hal yang berbau pencairan anggaran akan sangat sensitif dan riskan pada tahun politik seperti sekarang.

“Intinya, keputusan Pemkab sudah sangat tepat dengan menjaga netralitas dan menjaga kondusifitas, karena ini adalah cita-cita bersama. GP Ansor juga akan mengawal ini, tentunya dalam rangka untuk menyejahterakan masyarakat terutama guru ngaji, dan sekali lagi ini hanya ditunda,” pungkasnya. (amb/mzm)

disclaimer

Pos terkait