UMM Kukuhkan Dua Guru Besar, Prof Ahmad Wahyudi dan Prof Aniek Iriany

Rektor UMM bersama Prof Ahmad Wahyudi dan Prof Aniek Iriany. (rhd) - UMM Kukuhkan Dua Guru Besar, Prof Ahmad Wahyudi dan Prof Aniek Iriany
Rektor UMM bersama Prof Ahmad Wahyudi dan Prof Aniek Iriany. (rhd)

Malang, SERU.co.idUniversitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menambah dua guru besar baru melalui Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP). Adalah Prof Dr Ir Ahmad Wahyudi MKes IPU, dikukuhkan sebagai guru besar bidang Biokonversi Bahan Organik. Dan Prof Dr Ir Aniek Iriany MP, dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Agroteknologi.

Rektor UMM, Prof Dr Nazaruddin Malik SE MSi menyampaikan, ucapan selamat kepada Prof Dr Ir Ahmad Wahyudi MKes IPU dan Prof Dr Ir Aniek Iriany MP. Dengan dikukuhkan keduanya, semakin menambah kekuatan UMM bersama guru besar lainnya.

Bacaan Lainnya

“Dalam perspektif manajemen, bidang keilmuan yang saya kuasai, saya melihat anatomi ruminansia dianalogikan dengan anatomi organisasi. Dimana organisasi juga bisa mengalami stunting atau britel yaitu situasi yang rapuh, karena berbagai aspek,” seru Prof Nazaruddin Malik.

Baca juga: Melalui Buku “Improving Rumen Function”, Dosen FKH UB Jadi Penulis Level Internasional

Selanjutnya, animal welfare ditentukan oleh mahluk halus baik, dimana manajemen yang baik sangat butuh itu. Manajemen baik butuh SDM, gerak isyarat maupun tingkah laku yang bisa menambah kekuatan organisasi untuk tumbuh.

“Para guru besar ini dapat merasuk dalam manajemen UMM untuk mempengaruhi lebih baik, dengan berbagai pemikiran sebagai genius forces. Sehingga UMM dapat maju, tumbuh dan berkembang lebih baik, melalui framework-framework baru,” tegasnya.

Rektor UMM, Prof Dr Nazaruddin Malik SE MSi menyampaikan, pidato sambutan. (rhd) - UMM Kukuhkan Dua Guru Besar, Prof Ahmad Wahyudi dan Prof Aniek Iriany
Rektor UMM, Prof Dr Nazaruddin Malik SE MSi menyampaikan, pidato sambutan. (rhd)

Sementara menganalogikan kajian Prof Aniek Iriany, organisasi tidak dapat bebas dengan climate change. Namun dengan genius forces yang kuat akan membangun organisasi yang kokoh.

“Para guru besar akan mendarmabaktikan dirinya untuk menghasilkan framework yang besar, sehingga UMM pada suatu masa akan dapat menembus batas yang jauh. Sehingga dapat mengangkat derajat kemaslahatan umat dan kesejahteraan masyarakat yang tinggi,” tandasnya.

Prof Dr Ir Ahmad Wahyudi MKes IPU dikukuhkan sebagai guru besar bidang Biokonversi Bahan Organik. Prof Wahyudi membahas strategi meningkatkan kesehatan dan mencegah stunting ruminansia muda.

Prof Wahyudi mengatakan, pemerintah Indonesia seharusnya tidak hanya mempunyai program meningkatkan jumlah kelahiran ruminansia muda. Tapi juga harus memiliki strategi tentang cara merawat anak-anak ruminansia yang telah lahir. Dengan begitu, jumlah yang mati tidak lebih besar daripada jumlah bakalan sapi dan daging yang diimpor.

“Jika jumlah ruminansia yang mati dan angka stunting dapat diturunkan secara nasional, maka kebijakan import bakalan sapi dan daging tidak diperlukan lagi. Kebijakan swasembada bakalan sapi juga sebaiknya ditata ulang untuk masa depan,” seru Prof Wahyudi.

Prof Wahyudi menjelaskan, pemeliharaan ruminasia yang sembrono di masa awal pertumbuhan hingga fase poligastric dapat berakibat fatal. Yakni menyebabkan kematian dan stunting.

Berdasarkan data 2015, kematian pedet sapi perah pada angka 20 persen. Sementara sapi Bali yang dipelihara secara komunal bersama induknya mencapai 55,56 persen, dan menjadi 72,73 persen pada 2017.

Menurutnya, pemeliharaan ruminansia muda yang sehat sangat penting, karena akan berdampak signifikan pada pertumbuhan dan kinerja produksi daging pada kehidupan dewasa. Lingkungan hidup ruminansia muda yang berubah dari rahim dalam kondisi steril ke kondisi alam luar. Sarat dengan kontaminasi ‘makhluk halus pathogen’ dan perubahan nutrisi akan sangat mempengrauhi.

Termasuk dalam hal pencernaan dan penyerapan pakan. Oleh karena itu, perawatan ruminansia muda pra sapih yang memadai haruslah menjadi perhatian serius agar tidak mati dan stunting.

Baca juga: Pemkot Banjarmasin Percayakan LPPM UB Berikan Bimtek Reviu LKPD

Sementara itu, Prof Dr Ir Aniek Iriany MP, dikukuhkan sebagai guru besar bidang Ilmu Agroteknologi. Prof Aniek menjelaskan, mengenai strategi adaptasi tanaman terhadap perubahan iklim untuk pertanian berkelanjutan.

Tiga poin pokok dalam strategi ini, yakni penggunaan lahan dan sistem manajemen, perbaikan tanaman melalui pemuliaan tanaman, serta efisiensi permintaan dan konsumsi pangan. Selain itu, kelangkaan air karena perubahan iklim kini juga menjadi sebuah tantangan.

Maka modifikasi iklim mikro tanaman dilakukan dengan menjaga kelembaban dan suhu tanah, mencegah erosi tanah dan leaching unsur hara. Karena run-off dipermukaan tanah serta mengurangi evaporasi air tanah.

“Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan pemulsaan menggunakan bahan organik seperti jerami dan potongan rumput maupun plastik. Mulsa membantu konservasi air dengan menimimalkan penguapan di permukaan tanah,” jelasnya.

Adapun pemulsaan menggunaan berbagai jenis bahan, berpotensi menjaga kelembapan tanah, mengurangi kehilangan penguapan, dan menekan populasi gulma. Penggunaan mulsa yang berbeda memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas berbagai tanaman. (rhd)

disclaimer

Pos terkait