Ingin Berbisnis Minim Pesaing, Johan Memilih Usaha Rampak Barong Malangan

Anak pertama Johan, saat mengukir kayu untuk dijadikan rampak. (wul) - Ingin Berbisnis Minim Pesaing, Johan Memilih Usaha Rampak Barong Malangan
Anak pertama Johan, saat mengukir kayu untuk dijadikan rampak. (wul)

Malang, SERU.co.idBerawal dari ingin memiliki usaha beda dari yang lain, sehingga tidak banyak pesaing bisnis, kini usaha produksi berbagai jenis barongan milik Johan Untung (60), sudah berjalan hingga 16 tahun lamanya. Ia memproduksi rampak untuk dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Di muka rumah Johan pun disulap jadi tempat jualan hasil kerajinan khas Malangan tersebut. 

Warga Jalan Ketanen  Kelurahan Penarukan Kepanjen Malang itu mengatakan, awal tercetusnya usaha pembuatan topeng rampak barong ini lantaran dirinya ingin memulai usaha tradisi Malangan.  Karena menurutnya, hal tersebut tidak banyak yang menggeluti. 

Baca Juga

Baca juga: Disparta Batu Sukses Gelar Gebyar Rampak Barong Usung Lakon Tumurune Tirto Kamandanu

“Jarang orang milih barongan Malangan (usaha). Di Malang Selatan yang ada cuma di wilayah ini (produksi sekala besar),” seru Johan, Minggu (12/3/2023) siang. 

Dirinya mengaku, sebelum usaha ini digelutinya dan kedua putranya, dirinya bekerja menjadi sopir angkutan Malang-Blitar. Namun di tahun 2006 dirinya memutuskan berhenti dan menggeluti usaha berbahan dasar kayu tersebut. 

Johan saat memasang salah satu rampak barongnya dengan harga Rp2,5 juta.(wul) - Ingin Berbisnis Minim Pesaing, Johan Memilih Usaha Rampak Barong Malangan
Johan saat memasang salah satu rampak barongnya dengan harga Rp2,5 juta.(wul)

Johan menyebut, tidak ada kesulitan yang cukup berarti dalam penggarapan topeng-topeng itu. Untuk kayu dengan jenis sengon dan cangkring yang menjadi bahan baku utama sendiri juga mudah didapat. Sedangkan keterampilan mengukir karakter pada topeng juga bisa mudah jika terbiasa dan telaten. 

Semakin lama, keterampilan mereka semakin berkembang. Terlihat dari kreatifitas yang ditonjolkan, dengan melahirkan karakter baru pertopengan yang dimodifikasi. Dimana kerap mereka sebut dengan Rampak Devil, karakter kepala naga dengan balutan tanduk yang menggambarkan iblis serta jenis-jenis lainnya. 

Baca juga: Atraksi Rampak Barong di Pasar Parkiran Hibur Ribuan Warga Batu

Menurut Johan, kini setidaknya delapan karakter yang mereka produksi setiap harinya, salah satunya seperti Rampak Barong, Bantengan, Kucingan dan lain sebagainya. Menurutnya, dalam satu hari karyawannya dapat menghasilkan hingga 10 buah topeng dilihat dari ukuran ataupun jenisnya. 

Untuk luar kota, paling banyak permintaan, biasanya Johan mengirim topeng-topeng itu ke pasar Kediri dan Blitar. Sedangkan Malang, yang paling sering di kawasan Dampit, Batu, Karangploso, Pujon. Bahkan luar daerah, seperti Kalimantan, Papua dan lain sebagainya pernah memesan kepadanya.

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *