Batu, SERU.co.id – Kepala Dinas Pariwisata (Kadisparta) Kota Batu, Onny Ardianto mengungkap sejumlah capaian signifikan di sektor pariwisata hingga bulan Oktober 2025. Data tersebut disampaikan dalam kegiatan Batu Tourism Award 2025 di Hall Singhasari Resort, Selasa (2/12/2025).
Berdasarkan data grafik kinerja wisatawan dari Januari hingga Oktober 2025, Kadisparta Batu menyebutkan bahwa kinerja akomodasi menunjukkan hasil yang menggembirakan.
”Terakhir bulan Oktober, jasa akomodasi sudah mencapai 55.689 wisatawan. Sementara wisatawan nusantara dan mancanegara di bulan yang sama mencapai 546 orang,” seru Kadisparta Batu Onny.
Secara geografis, lanjut Onny, sebaran asal wisatawan nusantara masih didominasi dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Sementara itu, wisatawan mancanegara (wisman) paling banyak berasal dari negara-negara Asia. Seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan negara Asia lainnya.
Salah satu temuan menarik adalah rata-rata pengeluaran wisatawan. Dari hasil survei 1.000 kuesioner, didapatkan bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan selama berada di Batu mencapai Rp 6.204.767 per kunjungan. Dengan rata-rata lama tinggal selama 2,86 hari, rerata pengeluaran harian per wisatawan tercatat sebesar Rp 2.172.842.
“Pengeluaran ini mencakup berbagai komponen mulai dari tiket dan daya tarik wisata, akomodasi, transportasi, oleh-oleh, hingga jasa lainnya,” ungkapnya.
Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Wisata Edukasi Batik Olive Kota Batu Alami Peningkatan Kunjungan 30 Persen
Selain itu, grafik tingkat prosentase akomodasi wisatawan pada Bulan Oktober 2025 tercatat mencapai 55,88 persen. Sementara itu, terkait dengan kualitas layanan, Kadisparta juga menjelaskan bahwa tingkat kepuasan wisatawan diukur menggunakan analisis media digital elektronik dan media sosial.
“Hasil analisis data dari enam platform media sosial, seperti TikTok, Instagram, Facebook, Twitter, Threads, dan lainnya, menunjukkan hasil yang positif. Mayoritas tingkat kepuasan rata-rata sangat baik dan menjadi baik,” imbuhnya.
Sementara itu, secara profil pengguna, analisis media sosial mengungkapkan bahwa mayoritas yang aktif memberikan komentar adalah bapak-bapak. Untuk rentang usia paling banyak berkomentar adalah antara 22 sampai dengan 30 tahun.
“Rata-rata profil pengguna masih berasal dari Jawa Timur,” pungkasnya. (dik/mzm)
