Malang, SERU.co.id – Penyakit leptospirosis yang biasanya disebarkan oleh hewan pengerat, yang ditularkan melalui air lewat urin hewan tersebut kini semakin marak ditemukan di berbagai wilayah. Untuk di Kabupaten Malang sendiri, terdapat satu orang yang terpapar virus mematikan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo membenarkan hal tersebut. Untuk saat ini, masyarakat Kabupaten Malang yang terdeteksi terpapar virus itu masih satu orang. Namun, sudah mendapatkan penanganan dan telah sembuh.
“Di Kabupaten Malang tahun 2023 ada satu, di Lawang. Sembuh dan dalam pantauan Puskesmas,” seru Wiyanto.
Baca juga : Kadinkes Kabupaten Malang Pastikan Belum Ada Temuan Gagal Ginjal Akut di Wilayahnya
Di tempat yang berbeda, Direktur Utama RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang, dr Bobby Prabowo menuturkan, secara kasat mata penyakit yang disebabkan dari air seni tikus tersebut bisa dilihat dengan mudah. Seperti demam, mata kuning kemerah-merahan, kemudian jika sudah telat dalam penanganan bisa gejala nyeri otot. Jika tidak segera di tangani, virus akan bergeliat di dalam organ liver, hingga bisa mengakibatkan kematian kepada penderita.
“Well, itu adalah penyakit leptospirosis yang berat dia mengganggu fungsi liver, dia fungsi liver dari hasil labnya tinggi dan fungsi ginjalnya juga menurun,” terangnya.
Dirinya menyebut, tidak hanya hewan pengerat saja, inveksi tersebut juga berpotensi di berbagai daerah yang memiliki kurang bersih.
“Didaerah-daerah kotor misalkan pesawahan, selokan atau pasca banjir,” tutur Bobby.
Baca juga : DPKPCK Kabupaten Malang Terus Gencarkan Program Stop Buang Air Besar Sembarangan
Oleh sebab itu ia mengimbau masyarakat, khususnya Kabupaten Malang agar selalu menerapkan hidup bersih. Serta tidak lupa membersihkan tangan dengan air bersih selepas beraktivitas maupun jelang makan.
“Jadi jagalah kebersihan, kebersihan makanan, kebersihan tangan sebelum kita makan dan juga kebersihan pada saat kita bekerja,” tuturnya. (wul/ono)