Malang, SERU.co.id – Hingga saat ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Wiyanto Wijoyo memastikan di wilayah Kabupaten Malang belum ada temuan penyakit gagal ginjal akut pada anak yang beberapa bulan ini menghantui para orang tua.
Drg Wiyanto menerangkan, meskipun belum ada temuan, dirinya sudah mengantisipasi dengan memerintahkan pihak apotek, rumah sakit dan Puskesmas untuk tidak menggunakan atau meresepkan obat-obatan cair seperti arahan Menteri Kesehatan.
“Sesuai arahan dari Kemenkes kita sebarkan, bahwa untuk sementara tidak memakai atau meresepkan obat-obatan cairan. Seperti yang dihimbau oleh kemenkes, terutama yang mengandung paracetamol,” seru drg. Wiyanto.
Jika ada temuan, lanjut Wiyanto, itu harus konfirmasi terlebih dahulu, kemudian melaporkan ke Kemenkes,guna diselidiki dulu. Sehingga tidak serta merta keluhan yang dialami pasien ataupun diagnosa dokter mirip dengn gejala penyakit ginjal akut, sehingga menimbulkan kerancuan.
“Nah untuk menentukan gagal ginjal akut itu ada instasi vertikal sudah menyurati rumah sakit dan klinik untuk melaporkan jika ada gangguan yang sudah dilaporkan seperti di situ,” terangnya.
Mantan Kepala Puskesmas Pakis itu menambahkan, untuk tahun ini sudah tercatat 2-3 penderita yang muncul baru beberapa bulan ini.
“Memang ada subtansi cairan yang diduga menimbulkan gangguan itu dari dokter anak,” tuturnya.
Dia juga menghimbau bagi masyarakat untuk tidak menggunakan obat-obatan cair terlebih dahulu. Jika benar-benar dibutuhkan alternatif yang digunakan adalah paracetamol tablet.
Pihak Dinkes Kabupaten Malang hanya melakukan himbauan untuk tidak memakai atau meresepkan obat cair saja dan tidak melakukan penarikan produk yang dimaksud dari pasaran. (ws6/ono)
