Nominal Investasi Penanaman Modal Kabupaten Malang 2023 Melambung

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto saat mengunjungi PT Smoore di Karanglo Singosari. (ist) - Nominal Investasi Penanaman Modal Kabupaten Malang 2023 Melambung
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto saat mengunjungi PT Smoore di Karanglo Singosari. (ist)

Malang, SERU.co.idDinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Malang catat investasi penanaman modal di tahun ini mencapai Rp5,36 triliun. Angka tersebut melebihi dari nominal yang ditargetkan yakni Rp4,6 triliun saja, dimana investor yang paling mendominasi berasal dari dalam negeri.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Malang, Subur Hutagalung menjelaskan, target nilai investasi di tahun 2023 tidak berkurang atau bertambah. Hanya saja masih minim modal luar negeri. Pihaknya berupaya memberikan peluang untuk investasi asing.

Bacaan Lainnya

“Targetnya sama, menyesuaikan rencana strategis (Renstra) tahunannya. Kalau yang banyak didapati masih dari dalam negeri, penanaman modal asing masih sedikit,” seru Subur.

Baca juga: DPMPTSP dan RSUD Kota Malang Sabet Role Model Layanan Publik MenPAN RB

Subur mengatakan, selama ini investasi banyak membantu perekonomian Kabupaten Malang. Seperti halnya menambah lapangan pekerjaan, khususnya bagi industri padat karya dan meningkatkan perputaran uang di masyarakat. Terlebih, pasca pandemi Covid-19 melalui pemerintah pusat dan daerah investasi menjadi salah satu hal yang diutamakan untuk membantu pemulihan ekonomi.

“Sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat sampai Kabupaten diarahkan mempercepat investasi. Artinya untuk memulihkan perekonomian, dengan catatan apa yang dilakukan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan dan memenuhi perijinan. Sehingga meminimalisir risiko yang ada,” tuturnya.

Sementara itu Analis Kebijakan Ahli Madya DPMPTSP, Endah Dwi Suhesti menyebutkan, sektor industri menjadi penanaman modal yang banyak diminati. Di antaranya padat karya, ritel, farmasi hingga pengolahan bahan mentah. Sedangkan untuk sektor wisata, menurutnya masih belum signifikan, hanya saja didapati tumbuhnya perhotelan yang mendukung sektor wisata.

Menurut Endah, di tahun 2023 ini, untuk potensi terbesar masih sama, mengingat industri padat karya juga dibutuhkan di Kabupaten Malang. Seperti rokok, farmasi, pengolahan bahan mentah sampai tekstil dan lain sebagainya.

Baca juga: DPMPTSP Lamongan Siapkan Sistem Pelayanan Perijinan Online dan Mandiri “SIMPOLA”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *