BRIN Turun Tangan Selamatkan Ikon Kota Batu, Apel Manalagi Digen Editing Agar Lebih Manis dan Besar

BRIN Turun Tangan Selamatkan Ikon Kota Batu, Apel Manalagi Digen Editing Agar Lebih Manis dan Besar
Kantor Kawasan BRIN di Purwodadi Pasuruan. (ist)

Batu, SERI.co.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara serius membantu upaya penyelamatan dan pengembalian popularitas Apel Batu yang kini menghadapi ancaman kepunahan. Upaya ini muncul sebagai respons atas temuan Komisi IV DPR pada tahun 2022 mengenai menurunnya kualitas apel Manalagi yang memiliki ukuran semakin kecil dan rasa masam.

​Peneliti BRIN, Dr. Ir. Hardiyanto MSc mengungkapkan, BRIN tengah menjalankan penelitian intensif untuk memperbaiki varietas apel dan mengembangkan teknologi budidaya berbasis mikroba.

Bacaan Lainnya

​“Perbaikan varietas ini dilakukan melalui teknologi gen editing dengan tujuan utama meningkatkan kualitas apel, khususnya agar memiliki ukuran lebih besar dan rasa lebih manis,” seru Dr. Hardiyanto kepada SERU.co.id.

​Dr. Hardiyanto menjelaskan, komitmen kerja sama antara Pemkot Batu dan BRIN akan diresmikan dalam Naskah Kerjasama Sinergis (NKS) yang rencananya akan ditandatangani oleh Wali Kota Batu di Jakarta pada Bulan Oktober ini. ​NKS ini tidak hanya fokus pada apel, tetapi juga mencakup komoditas strategis lain seperti murbai, bawang merah, ternak sapi, serta rencana pembangunan pusat kultur jaringan di Kota Batu.

“​Khusus untuk apel, program BRIN meliputi identifikasi kelayakan apel berbasis multiomik, perakitan varietas unggul baru apel. Pengembangan teknologi budidaya presisi berbasis mikroba untuk pemupukan dan pengendalian penyakit dan penyusunan grand design apel secara komprehensif,” ungkap mantan Kapuslitbanghorti.

​Dr. Hardiyanto menyampaikan keprihatinannya atas kondisi apel Batu saat ini. Perubahan iklim telah memaksa budidaya apel bergeser ke lokasi yang lebih tinggi, di atas 1.300 mdpl. Selain itu, tingginya harga sarana produksi (saprodi) telah menyebabkan lebih dari 75 persen lahan apel ditebang dan diganti dengan komoditas lain. Kondisi ini kontras dengan kebun apel di Kabupaten Pasuruan yang dilaporkan masih eksis dengan performance yang lebih baik.

“Kita prihatin kalau sampai apel Batu punah. Yang dulu pernah jaya dan menjadi kebanggaan tidak hanya orang Batu Malang, tapi bangsa Indonesia,” tukasnya.

baca juga: Kelangkaan Apel Ancam Industri Keripik, Pengusaha Kebingungan Cari Alternatif


Sementara itu, ​Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Heru Yulianto, SP MM, menegaskan kembali komitmen Pemkot.

“Kita Dinas Pertanian berupaya tetap mempertahankan Apel menjadi Ikon kota Batu dan bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional,” pungkasnya. (dik/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim