Sutiaji mengungkapkan, Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara, atau berada di 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Hal ini sangat disayangkan olehnya. Untuk meningkatkan minat baca Pemerintah Kota Malang akan terus mengembangkan pojok-pojok baca dan perpustakaan mobile.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika mengaku, pembahasan tentang Raperda perpustakaan ini setelah beberapa kali dilakukan hearing dengan Kepala Dinas Perpustakaan. Dalam hearing tersebut diketahui ada beberapa aturan yang belum bisa dilaksanakan karena belum adanya regulasi atau payung hukum. Salah satunya terkait pembiayaan terhadap perpustakaan yang diselenggarakan oleh perorangan.
“Di Malang cukup banyak perpustakaan-perustakaan yang berdiri secara mandiri dan kita tidak bisa banyak berbuat apa,” tuturnya.

Made, sapaan akrabnya mengatakan, Dewan lebih menyoroti bagaimana peran pemerintah untuk bisa meningkatkan Gemar Membaca pada masyarakat kota Malang. Tidak hanya mengajak tetapi juga menyiapkan pendanaan. Dengan harapan, pemerintah bisa hadir untuk memberikan subsidi kepada penyelenggara perpustakaan secara mandiri.
“Bisa berupa buku atau uang pembinaan. Jika ini dilakukan, kita meyakini akan ada perpustakaan-perpustakaan yang ada akan terbina dan akan menjadi anak asuh dari perpustakaan Pemerintah Kota dan otomatis akan ada pembinaan di sana. Baik pembinaan berupa fisik maupun non fisik,” tukasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Tak Kuat Menahan Beban Bangunan Majelis Taklim Ambruk Saat Maulid Nabi di Bogor
- Bank Indonesia Buka Rekrutmen PCPM Angkatan 40, Simak Syarat dan Tahapan Seleksinya!
- Menhut Raja Juli Antoni Bantah Kenal Azis Wellang di Foto Viral Main Domino
- Pemkab Malang Sediakan Lahan Seluas 15 Hektar di Turen untuk Pembangunan Kampus IV UIN
- Bromo Marathon 2025 Sukses Digelar, Bank Jatim Launching QRIS Crossborder dan Branding Jeep Bromo