Sementara itu, Edi juga mengungkapkan, tersangka J adalah makelar yang bekerjasama dan memberikan sejumlah uang kepada tersangka AFR untuk kepentingan penurunan BPHTB. Dari pengurusan tersebut tersangka J juga mendapatkan keuntungan. Karena dikhawatirkan bisa melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti atau mengulangi tindak pidananya, maka kedua tersangka dilakukan penahanan.
“Terhadap kedua tersangka langsung kami lakukan penahanan di rumah tahanan (Rutan) Malang selama 20 hari terhitung sejak hari ini Kamis 08 September 2022, dan dapat diperpanjang oleh penuntut umum untuk kepentingan penyidikan,” imbuhnya.
Edi juga menambahkan, setelah penetapan tersangka akan dilanjutkan dengan pendalaman kasus. Masing- masing tersangka akan diperiksa secara terpisah untuk kebutuhan penyusunan berkas perkara. Setelah tersusun berkas perkara, baru akan diserahkan ke Penuntut Umum. (dik/mzm)
Baca juga:
- Utang Pinjol Tembus Rp90,99 Triliun, Ini Sejumlah Bahaya Gagal Bayar Pinjol
- Polres Batu Gelar Salat Ghaib, Doakan Ratusan Korban Tragedi Banjir Bandang Sumatera
- WNA Asal China Penabrak Mahasiswi hingga Meninggal di Semarang Belum Ditahan Polisi
- ‘NGALAMALANG: Sound of Humanity’ Galang Solidaritas Kemanusiaan untuk Sumatera
- Gelaran Kepandjen Djaman Mbiyen Dongkrak UMKM dan Kenalkan Tradisi Asli Kabupaten Malang








