Kapolresta Malang juga berharap, dengan adanya pelatihan tersebut tentu pihak yang terjun langsung di lapangan tidak menyalahi peraturan yang ada. Pemenuhan Standar Operasional Prosedur (SOP) menurutnya sangatlah penting, sehingga dapat terhindar dari adanya kata salah dalam penanganan darurat.
“Agar tidak menjadi dua sisi mata pisau, makanya kita kumpulkan hari ini, kita berikan pengetahuan tata tertibnya. Selain itu kita cek juga surat ijin mengemudinya, kalau tidak memiliki kita bantu untuk itu (proses pembuatan SIM, red),” tutur pria yang akrab disapa Buher tersebut.
Selain itu, Wakil Direktur RSUD Saiful Anwar, Dr dr Bachtiar mengatakan, kegiatan yang diinisiasi oleh Polresta Malang Kota tersebut sangatlah inovatif. Dirinya juga mengapresiasi hal tersebut, pasalnya edukasi di dalamnya merupakan pengatuhan yang sangat penting.
“Saya kira ini merupakan ide baru yang harus kita support dan dukung bersama. Seperti yang kita tahu, komunitas ambulans itu sangat banyak,” kata Bachtiar.
Dia juga mengaku, untuk mengakomodir para relawan yang tersebar luas di Malang Raya bukanlah hal yang mudah.
“Karena itu, dengan mengakomodir para relawan ambulans ini menjadi sangat penting dan kita akan dukung. Karena akan memberikan nilai yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (ws5/mzm)
Baca juga:
- Wali Kota Nurochman: Musda VI PKS Kota Batu, Dorong Kolaborasi untuk Kemajuan Daerah
- Pimpin Patroli Gabungan, Wali Kota Eri Cahyadi Pastikan Surabaya Aman dan Kondusif
- Dibanjiri Wisatawan Saat Libur Panjang, Polisi Lakukan Pengamanan di Sejumlah Tempat Wisata
- Ungkap Dugaan Kebocoran Pendapatan, DPRD Kota Malang Usulkan Audit Retribusi Pasar
- Dishub Sebut Arus Lalin Melonjak 10 Persen, Dampak Libur Panjang dan Awal Kuliah