Pasien Isolasi Mandiri Wajib Punya Oximeter

Oximeter. (ist) - Pasien Isolasi Mandiri Wajib Punya Oximeter
Oximeter. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pedoman baru terkait perawatan covid-19. Aturan ini ditujukan bag pasien yang masih menunjukkan gejala covid-19 di masa pemulihan.

Pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri dengan gejala covid-19 ringan untuk menggunakan pulse oximeter atau alat oksimetri nadi. Hal ini guna mengecek kadar oksigen secara rutin untuk mengetahui kondisi pasien benar-benar aman saat menjalani perawatan di rumah.

Bacaan Lainnya

“Hal lain dalam pedoman yang baru adalah, pasien covid-19 di rumah harus menggunakan oksimeter nadi, yang mengukur kadar oksigen, sehingga Anda dapat mengidentifikasi apakah di rumah kondisinya memburuk, atau akan lebih baik dirawat di rumah sakit,” papar Jubir WHO Margaret Harris.

Kadar oksigen pasien covid-19 yang rendah dapat dialami juga oleh pasien yang tidak menunjukkan gejala atau happy hypoxia. Dalam kasus tertentu, pasien covid-19 dengan happy hypoxia mengalami sesak napas tiba-tiba dan berakhir dengan fatal.

Adapun, kadar oksigen normal di oximeter adalah pada angka 95-100 persen. Angka 90 persen pada oximeter dianggap terlalu rendah.

Selain menggunakan oximeter, WHO juga menyarankan pasien untuk berada di posisi tertentu yang efektif meningkatkan aliran oksigen.

“WHO menyarankan dokter untuk menempatkan pasien dalam posisi tengkurap, di depan mereka, yang terbukti meningkatkan aliran oksigen,” imbuhnya.

Sementara untuk mencegah penggumpalan darah, WHO menyarankan pasien untuk menggunakan antikoagulan dengan dosis rendah. WHO menyebut, dosis rendah lebih disarankan agar tak menyebabkan masalah lain. (hma/rhd)

disclaimer

Pos terkait