Kota Malang, SERU
Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI) Hilmar Farid menyebut, jiwa kepemimpinan harus dimiliki mahasiswa sejak duduk di bangku kuliah. Sebab, nantinya ketika lulus mampu memanajemen dirinya dalam menjalani kehidupan di masyarakat selanjutnya.
“Nilai akademi, pengetahuan, dan hal lain terkait kurikulum itu hal biasa yang bisa dimiliki mahasiswa. Namun jiwa kepemimpinan itu skill life yang harus dipersiapkan dan dimiliki lulusan mahasiswa. Karena mereka adalah calon pemimpin masa depan bangsa di masa mendatang,” jelas Hilmar Farid, saat didapuk mengisi orasi ilmiah pada gelaran wisuda ke-93 Periode III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Hall Dome UMM, Sabtu (31/8/2019) siang.
Dalam setiap menyelesaikan permasalahan, menurut Hilmar, diperlukan pemimpin kompeten di era Industri 4.0 yang memiliki kemampuan berkomunikasi, kecepatan mengambil keputusan, serta kolaborasi. Dan di tiap tingkatan ini sangat diperlukan kerjasama. Pemimpin era 4.0 juga harus punya kredibilitas atau kemampuan untuk melaksanakan dan mengeksekusi perencanaan, serta kualitas untuk dapat diandalkan, keberanian dan ketabahan dalam memunculkan konsistensi dalam sebuah organisasi, bersikap dan berfikir strategis, serta empati.
“Karena seorang pemimpin harus memahami perasaan pemikiran, kegalauan, kerisauan di dalam organisasi. Kebiasaan ini harus bisa menjadi budaya dalam organisasi, sekaligus menjadi kunci kemajuan sebuah bangsa. Pun terkait output dan outcome. Dimana setiap pemimpin lebih cenderung menciptakan outcome, dibanding karyawan yang menjalani output. Outcome tentang target atau mimpi jauh ke depan, output tentang target per tahap,” papar Hilmar, di depan 2.461 wisudawan.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP, berpesan kepada para wisudawan, bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah bukan sekadar menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi juga kemampuan beradaptasi untuk menguasai situasi yang terus berubah dan situasi yang terus berkembang. “Pesan saya kepada wisudawan dan wisudawati agar memiliki kemampuan tingkat adaptasi itu, jangan sampai terdistrupsi karena gagal dalam beradaptasi,” pesan Muhadjir.
Wisuda kali ini mengukuhkan kelulusan bagi Program Pendidikan Doktoral, Magister, Sarjana, Diploma III dan Program Pendidikan Profesi. Keputusan ini berdasarkan yudisium serta hasil rapat pimpinan 15 Agustus 2019. Jumlah lulusan wisuda ke-93 periode III sebanyak 2.461 orang, terdiri dari 1.084 wisudawan dan 1.377 wisudawati. Pada gelaran akhir wisuda juga diserahkan kartu alumni yang diserahkan secara simbolik oleh Rektor UMM Fauzan. (rhd)