Malang, SERU.co.id – Gerakan penanaman 1.000 pohon durian mendukung Wonokoyo jadi ikon wisata durian di Kota Malang. Hal tersebut diwujudkan bersama Pemkot Malang, Fakultas Pertanian UB dan Masyarakat Peduli Demokrasi (MPD) di kompeks Wisata AENG.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyampaikan, apresiasinya kepada aktivis MPD yang menginisiasi kegiatan ini. Ia menyebut, kegiatan ini sebagai bentuk perjuangan baru untuk generasi masa depan.
“Kalau dulu para pahlawan berjuang untuk kemerdekaan, kini MPD, Fakultas Pertanian UB dan Pemkot Malang berjuang menanam pohon. Kelak kita persembahkan untuk anak cucu kita yang akan menikmati hasil perjuangan kita,” seru Wahyu, Senin (10/11/2025).
Ia menjelaskan, penanaman 1.000 pohon durian juga bermanfaat untuk memperluas ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Malang. Hal ini selaras dengan program pembangunan berkelanjutan yang diusungnya, yakni Ngalam Seger.
“Dengan adanya ribuan pohon ini, udara Kota Malang akan semakin sejuk dan asri. Kami berterima kasih kepada MPD dan UB atas sinerginya,” ungkapnya.
Kelurahan Wonokoyo memiliki karakter tanah subur dan lahan terbuka luas yang cocok untuk tanaman durian. Selain itu, wilayah ini juga memiliki nilai historis sebagai tempat gugurnya Pahlawan Hamid Rusdi.
“Wonokoyo ini punya potensi yang luar biasa sebagai destinasi wisata hijau. Jadi kita tanam 1.000 pohon durian untuk menyeimbangkan sejarah, potensi alam dan ekonomi masyarakat,” terangnya.
Ketua Pelaksana Penanaman 1.000 Pohon Durian, Choiroel Anwar mengungkapkan, program ini berawal dari aspirasi masyarakat Wonokoyo. Mereka ingin menjadikan wilayahnya sebagai ikon kampung wisata durian di Kota Malang.
“Awalnya ini mimpi masyarakat Wonokoyo. Kami sampaikan aspirasi itu ke berbagai forum hingga akhirnya bertemu Dekan Fakultas Pertanian UB. Beliau menyambut positif dan membantu menyediakan 1.000 bibit durian secara cuma-cuma,” terangnya, mendampingi Ketua MPD, Imam Muslih.
Choiroel menuturkan, kegiatan ini juga memiliki nilai simbolis, karena digelar di area Monumen Hamid Rusdi. Ia berharap, pengembangan wisata durian di kompeks Wisata AENG menjadikan Wonokoyo semakin dikenal luas.
“Kami sengaja memilih momen Hari Pahlawan untuk mengenang jasa para pahlawan, sekaligus memberi manfaat bagi warga sekitar. Setelah penanaman simbolis hari ini, dua minggu ke depan warga Wonokoyo akan melanjutkan penanaman di lahan mereka,” jelasnya.
Choiroel menambahkan, ke depan kompeks wisata ini juga dilengkapi dengan konsep wisata air, kuliner malam, hingga event tahunan makan durian gratis. Hal tersebut telah menjadi kesepakatan bersama warga dan tokoh masyarakat setempat.
Sementara, Tokoh Masyarakat Wonokoyo, Suhartono mengatakan, penanaman 1.000 bibit durian ini baru langkah awal. Ke depan, pihaknya menargetkan penanaman hingga 10.000 pohon durian di seluruh wilayah Wonokoyo.
“Target kami bukan hanya 1.000, tapi 10.000 bibit durian. Karena Wonokoyo punya lahan terbuka sekitar 300 hektar, sangat potensial,” ujar Abah Suhar, sapaan akrabnya.
Dari total 1.000 bibit durian yang diterima dari FP UB, sekitar 400 pohon ditanam di sempadan sungai seluas 4 hektar. Adapun sisanya akan dibagikan kepada warga untuk ditanam di halaman rumah masing-masing.
“Selama ini lahan irigasi banyak yang tidak termanfaatkan. Dengan penanaman durian ini, masyarakat jadi lebih peduli menjaga lingkungan, karena mereka juga akan merasakan hasilnya,” tutur Abah Suhar.
Ia menambahkan, Fakultas Pertanian UB siap mendampingi kelompok tani Wonokoyo dalam proses perawatan dan edukasi budidaya durian. Ia menegaskan, apabila masyarakat aktif, lahan tersebut akan produktif dan jadi sumber ekonomi baru. (bas/rhd)








