PKL Pertanyakan Kapasitas Kades Hadir Saat Aksi, Bupati Pamekasan: Mereka Bukan Bagian dari Kami

PKL Pertanyakan Kapasitas Kades Hadir Saat Aksi, Bupati Pamekasan: Mereka Bukan Bagian dari Kami
Ketua Perkasa saat ditenangkan dan dicegah oleh salah satu kepala dinas agar tidak keluar menemui massa aksi di Kantor Bupati. (Seru.co.id/udi)

Pamekasan, SERU.co.id – Aksi demonstrasi pedagang kaki lima (PKL) eks Arek Lancor di depan Kantor Bupati Pamekasan, Senin (27/10/2025), diwarnai sorotan tajam. Bukan hanya karena desakan massa terhadap janji politik Bupati KH Kholilurrahman, tetapi juga karena kehadiran sejumlah Kepala Desa (Kades) di tengah-tengah aksi.

Kehadiran para Kades, termasuk Ketua Persatuan Kepala Desa se-Kabupaten Pamekasan (Perkasa), sontak menjadi perhatian dan menuai pertanyaan dari peserta aksi. Massa menilai, kehadiran mereka dalam demonstrasi tersebut menimbulkan tanda tanya besar terkait kapasitas dan tujuan kedatangan mereka.

Bacaan Lainnya

“Ini aksi perjuangan PKL yang menuntut janji Bupati. Kami tidak paham dalam kapasitas apa para kepala desa ikut hadir di sini,” ujar Faisol salah satu orator aksi dengan nada mempertanyakan.

Situasi sempat memanas ketika Ketua Perkasa terlihat menarik mundur Bupati Pamekasan beserta sejumlah Kepala Dinas yang berada di lokasi. Terpantau di lokasi, Ketua Perkasa menarik dan meminta agar Bupati tidak melayani massa aksi secara langsung di tengah situasi yang mulai tegang.

Dalam pantauan di lapangan, Ketua Perkasa tampak emosi dan berbicara dengan masa aksi. Saat itu pula, Ketua Perkasa meminta Bupati berdiri dan segera mundur dari kerumunan massa. Meski begitu, saat upaya ditenangkan oleh Kapolres Pamekasan yang berada di sampingnya dirinya tidak menghiraukannya. Sambil berdiri dan terlihat wajahnya yang penuh emosi, beberapa kali ia meminta agar Bupati meninggalkan masa aksi.

Tindakan tersebut memicu reaksi beragam dari peserta aksi. Sebagian menilai langkah itu sebagai bentuk intervensi terhadap ruang dialog antara masyarakat dan pemimpin daerah.

Aksi yang awalnya fokus menagih janji penataan tempat usaha bagi PKL itu pun sempat terpecah perhatian akibat dinamika tersebut. Saat itu pula, Bupati Pamekasan mengikuti permintaan Kepala Desa, dirinya kemudian meninggalkan massa aksi.

Menanggapi polemik tersebut, Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman menegaskan, kehadiran para Kepala Desa dalam aksi itu bukan atas permintaannya. Menurutnya, para Kades tersebut kebetulan hadir setelah mengikuti audiensi terkait program Universal Health Coverage (UHC) di Kantor Pemkab.

“Kepala desa tadi itu bukan kami minta untuk mengikuti. Kebetulan saja setelah audiensi terkait UHC, mereka ikut kami ke sini, bukan dalam rangka kami panggil,” jelas Bupati Kholilurrahman.

Namun, Kiai Kholil menambahkan, para Kades menyampaikan komitmennya untuk terus mengawal program-program Pemerintah Kabupaten Pamekasan, termasuk saat terjadi aksi masyarakat di kemudian hari.

“Mereka menyampaikan akan terus mengawal agar program Pemkab tetap berjalan, termasuk ketika ada demo, mereka ingin mengikuti perkembangan,” ujarnya.

Sementara itu, di lokasi yang sama saat dilakukan upaya konfirmasi ke Ketua Perkasa, dirinya enggan memberikan tanggapan. (udi/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim