Jember, SERU.co.id – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyatakan, kesiapan kementeriannya untuk mengalokasikan kuota 8.000 unit rumah. Bagi Kabupaten Jember pada tahun 2026 mendatang, diklaim sebagai terbesar untuk alokasi di wilayah Jawa Timur.
“Tahun depan Pak Bupati minta kuota 8.000, kami siap. Kami perintahkan kepada Tapera untuk langsung menyiapkan 8.000 unit. Saya rasa ini paling besar di Jatim,” seru Maruarar, saat kunjungan kerja di Perumahan Villa Bintaro Asri, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember, Sabtu (18/10/2025).
Menurutnya, pihaknya mengapresiasi kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember yang telah membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan berbagai banyak perizinan lainnya.
“Kami juga mengapresiasi tidak adanya praktik pungutan liar (pungli) dalam proses perizinan di daerah,” ujarnya.
Maruarar menambahkan, salah satu terobosan utama yang akan dikembangkan adalah skema pembiayaan rumah khusus bagi mahasiswa. Mengingat Jember memiliki populasi mahasiswa yang besar, secara khusus menginstruksikan Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, untuk segera merancang skema inovatif ini.
“Mahasiswa itu rata-rata kuliahnya empat sampai lima tahun, sementara kredit rumah paling cepat 10 tahun. Jadi, harus ada skema khusus, misalnya memungkinkan over credit atau bisa diperjualbelikan setelah lima tahun,” paparnya.
“Skema khusus mahasiswa ini akan mencakup desain rumah, skema keuangan, skema waktu. Serta legalitas yang memfasilitasi over credit atau jual beli setelah masa angsuran tertentu,” tambahnya.
Baca juga: Kemendagri Sebut Kanal ‘Wadul Gus’e’ Jember Contoh Pemda Responsif dan Inovatif
Sementara itu, Bupati Jember, Muhammad Fawait menyambut, positif rencana tersebut dan berkomitmen menjadikan program perumahan sebagai prioritas. Dia menyebut, akan menata Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Perda RTRW) dengan hati-hati, terutama dalam upaya menjaga lahan pertanian.
“Kami tetap berkomitmen untuk menjaga lahan pertanian. Namun, untuk lahan yang tidak subur dan memang peruntukannya untuk perumahan, kita akan petakan dengan baik,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Gus Fawait itu optimistis, realisasi rumah tahun depan akan lebih besar. Mengingat Jember tidak hanya memiliki penduduk yang besar, tetapi juga banyak pendatang dari luar daerah.
“Termasuk jumlah mahasiswa yang signifikan,” paparnya.
Di sisi lain, Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho melaporkan hingga saat ini, realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai 203.154 unit. Atau sekitar 58 persen dari target 350 ribu unit.
“Jadi per hari ini ya, hari ini realisasi untuk FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) nya saja, itu sudah di angka 203.154. Atau kurang lebih 58 persen dari target 350,” tandasnya. (sgt/rhd)