Malang, SERU.co.id – Wali Kota Malang menyebutkan, potensi penurunan dana Transfer ke Daerah (TKD) sebesar 30 persen. Meski kepastiannya masih menunggu pemerintah pusat, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah menyiapkan strategi efisiensi anggaran.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari pemerintah pusat. Pasalnya, alokasi TKD tahun anggaran mendatang bisa jadi berbeda di setiap daerah.
“Kemarin sudah ada lampu hijau, bahwa TKD akan mempertimbangkan sisi fiskal daerah masing-masing. Ada kategori tinggi, sedang, dan rendah,” seru Wahyu, Senin (22/9/2025).
Wahyu memperkirakan penyusutan TKD bisa mencapai Rp267 miliar hingga Rp300 miliar atau berkurang 30 persen. Meskipun demikian, Pemkot Malang telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menutup kekurangan tersebut.
“Salah satu yang disarankan dari Kemendagri adalah efisiensi dan pergeseran anggaran. Kita juga bisa menyesuaikan program daerah dengan prioritas nasional,” ungkapnya.
Wahyu mengatakan, penyesuaian program tersebut utamanya dengan Program Strategis Nasional (PSN). Dengan adanya penyesuaian, pemerintah daerah bisa langsung mengajukan bantuan ke kementerian terkait untuk mengganti dari kekurangan TKD.
Terkait efisiensi anggaran, Wahyu menuturkan, hal tersebut akan dibahas lebih lanjut bersama DPRD Kota Malang. Ia memastikan, program-program prioritas, terutama yang menjadi janji politik tetap menjadi fokus utama.
“Kita koordinasikan dulu satu per satu dengan DPRD. Tapi program prioritas tetap kami siapkan,” jelasnya.
Pengumuman resmi terkait besaran TKD sendiri dijadwalkan akan diumumkan pemerintah pusat dalam waktu dekat. Wahyu berharap, Kota Malang masih mendapatkan porsi TKD yang cukup. (bas/rhd)