Malang, SERU.co.id – Perum Jasa Tirta (PJT) I dan Pemkot Malang meresmikan Water Treatment Plant (WTP) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Bango Kota Malang, Selasa (5/8/2025). Dalam tahap pertama ini, SPAM Bango berkapasitas 200 lps (liter per second) mampu mengcover 20.000 SR (sambungan rumah) baru atau 15.000 SR.
Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM menyampaikan, peresmian WTP SPAM merupakan salah satu program pemerintah terkait kemandirian air. Kemandirian air ini dilakukan dengan adanya pembangunan SPAM Bango yang diresmikan, Selasa (5/8/2025).
“Alhamdulillah hari ini, SPAM Bango 200 lps sudah tahap satu saya nyatakan resmi mulai beroperasi. Akhirnya hari ini kami pastikan masyarakat Kota Malang mendapatkan air sesuai dengan harapan. Karena kami ingin tetap menjaga kualitas air bersih,” seru Wahyu, usai meresmikan SPAM Bango, Selasa (5/8/2025).
Disebutkannya, proses pembangunan WTP SPAM Bango sempat terkendala lebih setahun, karena beberapa hal terkait Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang diamandemen. Dengan berkenannya Perum Jasa Tirta (PJT) I terkait amandemen dan Perumda Tugu Tirta siap menyalurkan dan mendistribusikan air bersih. Amandemen tersebut kemudian ditandatangani oleh kedua belah pihak pada Jumat (1/8/2025), untuk dilanjutkan operasional.
“Tadi juga disampaikan dalam sambutan baik dari Dirut PJT 1 dan Dirut Tugu Tirta, memang prosesnya agak panjang terkait amandemen PKS.
Dengan adanya amandemen dan tanda tangan 1 Agustus 2025 kemarin, Alhamdulillah tanggal 5 Agustus ini kita secara resmi memanfaatkan SPAM Bango ini. Sebagai salah satu sumber air yang dapat dinikmati masyarakat Kota Malang,” terang Pak Mbois, sapaan akrabnya.
Menurutnya, kemandirian air bersih tidak bisa terlaksana tanpa adanya sinergi dan kolaborasi antar seluruh stakeholder, antara pemerintah pusat dan daerah. Serta dalam hal ini melibatkan BUMN dan BUMD, menandai langkah positif bersama dalam mewujudkan kemandirian air bersih.
“Seluruhnya harus terintegrasi dengan baik, demi pelayanan air minum kepada masyarakat Kota Malang. Tentunya dengan memenuhi parameter kelayakan dan syarat yang berlaku,” tukas Wahyu.
Sementara itu, Dirut PJT 1, Fahmi Hidayat menyampaikan, SPAM ini memastikan keberlanjutan dari pengembangan sistem penyajian air minum, khususnya di Kota Malang. Nantinya SPAM Bango akan menyuplai total 500 lps, dimana tahap 1 sebesar 200 lps tahun 2025. Dilanjutkan tahap 2 sebesar 100 lps tahun 2027 dan tahap 3 sebesar 200 lps tahun 2029.
“Nanti kita evaluasi setiap 2 tahun, karena ada perkembangan tambahan, seperti tambah 100 lps tahun 2027, dan tambah 200 lps tahun 2029. Ini komitmen kita bersama, sehingga sistem ini kalau sudah handal, ya benar-benar berkelanjutan, tidak ada pihak yang dirugikan dalam kerjasama ini,” jelas Fahmi, sapaan akrabnya.
Fahmi menjelaskan, kualitas air dari SPAM Bango ini telah melalui uji coba selama hampir tiga bulan. Hasilnya menunjukkan, air sudah memenuhi standar dan bahkan lebih baik dari Permenkes Nomor 2 Tahun 2023. Dengan pH stabil di angka 7 dan dinyatakan layak untuk langsung dikonsumsi.
“SPAM Bango dapat menjadi model tata kelola air minum nasional, karena dikelola dengan pembagian tanggung jawab yang jelas. PJT I mengelola sumber air, sementara distribusi dijalankan Perumda Tugu Tirta. Sistem ini diharapkan menjadi percontohan kota-kota lain,” ucapnya.
Fahmi menyebut, SPAM Bango hadir sebagai solusi strategis untuk meningkatkan akses air bersih dan mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah perkotaan. Sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan air layak minum yang terjangkau dan berkualitas.
“Jadi kita memanfaatkan semaksimal mungkin air permukaan dulu, karena kalau air tanah ini kita eksploitasi tentunya akan dampak di masa depan. Kota Malang harus kita jaga dengan keberlanjutan dari sistem penyediaan air bakunya, menggunakan air baku dari air pemukaan, air sungai. Teknologi ini termasuk yang terbaru,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Tugu Tirta Kota Malang Priyo Sudibyo menuturkan, WTP dioperasikan setelah adanya amandemen Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Perum Jasa Tirta 1. Salah satunya menyangkut kualitas air.
“Jadi kualitas air minumnya harus sesuai persyaratan serta standar Permenkes dan RPAM Perumda Tugu Tirta,” tegas Sam Bogank, sapaan akrabnya.
SPAM Bango Tahap 1 akan terkoneksi dengan jaringan perpipaan Tugu Tirta dengan kapasitas produksi hingga 200 lps. Jumlah tersebut bisa mengcover setidaknya lebih dari 15.000 sambungan rumah (SR). Sedianya aliran didistribusikan ke wilayah Kecamatan Kedungkandang, seperti kawasan Muharto, Buring hingga Wonokoyo.
“Kami berharap, keberadaan SPAM Bango ini benar-benar bisa menjadi solusi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Malang. Dengan tarif yang terjangkau dan penyaluran yang stabil,” tandasnya.
Sebagai informasi, peresmian ini dihadiri oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Direktur Utama PJT I Fahmi Hidayat, Direktur Perumda Air Minum Tugu Tirta Priyo Sudibyo, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita dan mantan Wali Kota Malang periode 2018-2023 Sutiaji. Prosesi ini ditandai dengan pemotongan pita, penyalaan sirine, dan pembukaan kran air secara simbolis. (rhd)