Persaingan Memanas Jelang Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi Sindir Tajam Bobby Nasution

Persaingan Memanas Jelang Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi Sindir Tajam Bobby Nasution
Edy Rahmayadi menilai Bobby Nasution belum pantas memimpin Sumatera Utara. (foto: ist)

Medan, SERU.co.id – Dalam kampanye terbarunya, calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melontarkan sindiran tajam kepada pesaingnya, Bobby Nasution. Edy menyebut PDIP yang membesarkan Bobby, layaknya memelihara ‘anak harimau’ hanya untuk diterkam kembali oleh harimau itu sendiri. Edy bahkan secara terbuka meragukan kelayakan Bobby untuk memimpin Sumut, membuat situasi semakin memanas.

Calon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengungkapkan, kisah pertemuannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Dimana Megawati menangis karena merasa dikhianati oleh pihak-pihak tertentu.

Bacaan Lainnya

Dalam pidatonya, Edy menyinggung soal pengkhianatan, bahkan menyebutkan istilah ‘tukang kayu’. Di tengah atmosfer penuh spekulasi, ia menyoroti peran PDIP yang disebutnya dengan tegas menyatakan, Bobby belum pantas memimpin Sumatera Utara.

“Siapa yang pantas? Tidak ada pilihan lain. Pilihannya hanya Edy atau Bobby,” seru Edy, menyiratkan pengalaman Bobby sebagai Wali Kota Medan belum cukup untuk mengemban jabatan yang lebih tinggi.

Menanggapi serangan Edy, kubu Bobby Nasution membalas dengan mengkritik kemampuan Edy dalam mengelola anggaran daerah dan memperbaiki infrastruktur, terutama jalan. Bobby menyebut, perbaikan jalan di Sumut seharusnya dapat dilakukan dengan memanfaatkan APBD yang ada. Mengingat APBD Sumut mencapai Rp14 triliun.

Juru bicara pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri, Sutrisno lantas membalas pernyataan Bobby. Menurutnya, Bobby salah memahami anggaran dan kewenangan.

“Saya kira Bobby ingin mengambil alih peran sebagai superman yang bisa melampaui batas-batas kewenangan hanya karena dirinya menantu Presiden. Bobby menyebut perbaikan tiga ruas jalan provinsi di Medan sebagai keberhasilannya. Padahal proyek-proyek tersebut dikerjakan oleh Kementerian PUPR atas instruksi Presiden Jokowi,” bebernya.

Pertarungan antara dua figur besar ini dipastikan akan semakin memanas menjelang hari pencoblosan. Bobby dengan percaya diri, menonjolkan kinerjanya sebagai Wali Kota Medan. Sementara Edy mempertahankan posisinya sebagai petahana dengan menggandeng narasi pengkhianatan dan loyalitas kepada partai. (aan/ono)


disclaimer

Pos terkait