Viral Karyawan BRI Martadinata Terkonfirm Covid-19, Begini Kenyataannya

Nasabah terlihat keluar masuk dari salah satu gedung BRI. (rhd)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Viral kabar tentang karyawan Bank BRI Martadinata Kota Malang terkena COVID-19 hingga meninggal dunia, Selasa (7/7). Tak cukup disitu, berkembang isu 30 karyawan BRI lainnya juga terkonfirmasi positif. Sehingga BRI menutup layanan.

Meski pada kenyataannya, saat SERU.co.id mendatangi kantor BRI Martadinata Malang, Selasa (7/7/2020) siang, masih terlihat dipadati beberapa nasabah yang keluar-masuk.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Malang, dr. Husnul Muarif, membenarkan pihaknya menerima data laporan dari pihak rumah sakit ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Bahwa ada satu pasien bertatus Pasien Dalam Pantauan (PDP) berasal dari Bank BRI. “Ada satu pasien PDP (BRI,red) meninggal dunia, karena ada penyakit penyerta (kormorbit, red). Tapi hasil swab-nya belum keluar,” jawabnya.

Kemudian pihaknya juga melakukan tracing terhadap pihak keluarga yang bersangkutan. Sementara, terkait kabar 30 orang karyawan BRI lain terkonfirmasi positif, dr Husnul belum bisa memberikan jawaban karena masih belum terkonfirmasi. “Sementara kontak eratnya dengan pihak keluarga. Yang bersangkutan hanya tinggal dengan istrinya,” terang dr Husnul.

Sementara itu, Humas BRI Kanwil Malang Rachman Arif menegaskan, jika kabar puluhan karyawan BRI terpapar COVID-19 adalah tidak benar alias hoax. Sehingga pelayanan kepada nasabah masih terus berjalan normal dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. “Itu hoax. Sampai hari ini, pelayanan masih normal,” tegas Rachman, Selasa (7/7/2020).

Aktifitas keluar nasabah dari halaman BRI Martadinata Kota Malang. (rhd)

Namun diakuinya, atas karyawan yang tidak sehat, pihaknya berkoordinasi bersama beberapa rumah sakit rujukan pemerintah di Kota Malang untuk segera melakukan perawatan pekerja tersebut. Dan melakukan pemantauan bagi pekerja yang melakukan isolasi mandiri sesuai dengan protokol kesehatan.

“Atas pekerja yang memiliki gejala atau indikasi tidak sehat, saat ini BRI telah melakukan tindakan cepat diantaranya melakukan observasi dan tes. Kami juga tengah melakukan tracing atas aktivitas dan kontak yang dilakukan oleh karyawan terpapar untuk memutus mata rantai dan mencegah penularan di sekitar,” jelas Rachman.

Sebagai upaya proteksi dan keamanan bagi karyawan dan nasabah BRI, pihaknya menutup Kantor Wilayah Malang untuk dilakukan sterilisasi guna menekan penyebaran Covid -19. Penutupan tersebut dilakukan dalam batas waktu yang belum ditentukan. “Sebagai alternate site, pelayanan dan operasional dipindahkan ke gedung baru yang terletak di alamat yang sama,” tegasnya.

Rachman juga membenarkan, satu karyawan BRI Kanwil Malang meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) beberapa hari yang lalu. “Benar, yang kemarin meninggal salah satu karyawan kami dengan status PDP,” tandasnya.

Secara terpisah, Walikota Malang Sutiaji menuturkan, jika 200 pegawai BRI Kanwil Malang telah menjalani swab usai satu pegawai berstatus PDP meninggal dunia beberapa waktu lalu. “Ada PDP meninggal yang tadinya hasil swab belum keluar. Setelah hasilnya keluar positif, dilakukan swab secara menyeluruh. Total 200 orang, tahap pertama 80 orang jalani swab,” terangnya.

Sutiaji memastikan, karyawan BRI yang meninggal dunia bukan bagian pelayanan. Sementara hasil swab karyawan di bagian pelayanan semuanya negatif. Sehingga pelayanan BRI tetap berjalan normal. “Yang kena (positif COVID-19) tidak masuk dalam pelayanan. Untuk hasil swab yang 200 itu, belum ada data rinci,” tegas Sutiaji.

Sementara terkait 30 karyawan Bank BRI yang dikabarkan terindikasi Covid-19, Sutiaji belum bisa memberikan jawaban pasti. “Bisa benar bisa tidak. Sebab data yang masuk, penambahan kemarin bisa jadi itu adalah ada dari institusi tadi. Saya butuh waktu untuk dikaji,” imbuh dia.

Demi keamanan dan kenyamanan nasabah, Sutiaji meminta BRI menghentikan operasional dan pelayanan. “Saya minta tolong untuk dihentikan sementara dulu pelayanannya. Saya juga ingin memastikan bahwa karyawan yang berhubungan dengan pelayanan benar-benar negatif,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait