Malang, SERU.co.id – Beberapa waktu lalu, muncul berita kesaksian mahasiswa Indonesia korban dugaan perdagangan orang (TPPO) di Jerman. Diketahui, 1.047 mahasiswa dari 33 universitas di Indonesia tergabung dalam program Ferienjob oleh PT CVGEN dan PT SHB. Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Brawijaya (UB) memastikan pihaknya hanya bekerja sama dengan Dikti dan yang sudah ada MoU.
Rektor UB, Prof. Widodo mengatakan, UB lebih prepare dengan kerja sama yang diselenggarakan oleh Dikti. Begitu juga dengan pihak luar negeri, khususnya perguruan tinggi hanya yang sudah memiliki nota kesepahaman.
“Sebagian mahasiswa kami memang ikut magang di Jepang dan Eropa. Namun insyaAllah hanya pihak yang sudah bekerja sama dan sudah melakukan kontak dengan baik,” seru Prof. Widodo, Senin (25/3/2024).
Baca juga: Cegah TPPO, Kantor Imigrasi se-Jatim Tolak 1.281 Permohonan dan Cegah 815 Calon Penumpang
Lebih lanjut, Prof Widodo berharap semua pihak harus lebih berhati-hati. Mengingat banyaknya pihak yang ingin bekerja sama meningkatkan kapasitas dan kompetensi mahasiswa di Indonesia.
Sementara itu, diketahui Kemendikbud sendiri sudah menegaskan Ferienjob tidak pernah menjadi bagian dari MBKM. Lewat Surat Edaran (SE) No. 1032/E.E2/DT.00.05/2023, Kemendikbud meminta seluruh perguruan tinggi untuk menghentikan keikutsertaan mahasiswanya pada program Ferienjob.
Baca juga: Bareskrim Polri Tetapkan 2 Orang Jadi Tersangka Perdagangan Orang ke Myanmar
Kasus TPPO berkedok program magang ini terungkap setelah empat mahasiswa Indonesia yang ikut Ferienjob mendatangi KBRI di Jerman. Polri juga sudah menetapkan lima orang tersangka, dua dari lima tersangka masih berada di Jerman. Sementara seluruh korban sudah berada di Indonesia. (afi/mzm)