Jakarta, SERU.co.id – Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyampaikan, proses evakuasi terhadap tujuh WNI yang berada di Gaza masih sulit dilakukan. Hal ini lantaran situasi keamanan.
Judha menyebut, para WNI tersebut tinggal di lokasi pertempuran. Sehingga, evakuasi masih belum dapat dilakukan meskipun perbatasan sudah dibuka.
“Pintu perbatasan Rafah secara terbatas sudah dibuka. Kendala saat ini adalah lokasi tempat tinggal para WNI masih terjadi pertempuran, sehingga evakuasi yang aman belum bisa dilakukan,” seru Judha, Kamis (2/11/2023).
Baca juga: Muhammadiyah Berkomitmen Untuk Memastikan Bantuan Benar-Benar Sampai ke Masyarakat Gaza
Judha memastikan, dua keluarga WNI yang tinggal di utara dan selatan Gaza dalam keadaan selamat. Pihaknya juga terus melakukan komunikasi dengan para WNI tersebut.
“Komunikasi dengan para WNI terus dilakukan. Kondisi mereka selamat di lokasi masing-masing,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, tim evakuasi dari KBRI Kairo telah bersiaga di perbatasan sejak Rabu lalu. Mereka bersiap jika tujuh WNI tersebut kemudian dapat dievakuasi.
Baca juga: Internet Diputus, Sondos Jehad Shnewra Cemas Tak Bisa Lagi Hubungi Orang Tua di Gaza
“Kemlu, KBRI Amman, dan KBRI Kairo terus melakukan koordinasi dan komunikasi intensif untuk evakuasi WNI di Gaza,” kata Judha.
WNI yang berada di Gaza berjumlah 10 orang. Namun, tiga diantaranya merupakan relawan MER-C yang memilih untuk tetap bertahan di Rumah Sakit Indonesia dan melanjutkan kerja kemanusiaan. (hma/rhd)