Dishub Siapkan Kajian Kantong Parkir Antisipasi Keramaian Baru Jalan Ijen

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjawab pertanyaan awak media. (ws8) - Dishub Siapkan Kajian Kantong Parkir Antisipasi Keramaian Baru Jalan Ijen
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menjawab pertanyaan awak media. (ws8)

Malang, SERU.co.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menyiapkan kajian rencana lahan parkir di kawasan Jalan Ijen demi mengantisipasi keramaian baru. Pasalnya, saat ini telah dilakukan pemasangan lampu CSR dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), diprediksi akan menjadi pusat keramaian baru. Seperti pengalaman Kayutangan Heritage, maka sarana penunjang seperti parkir yang belum tersedia akan segera diupayakan.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, hal tersebut menjadi atensi dari pihaknya serta akan dilakukan diskusi bersama dengan dinas terkait.

Baca Lainnya

“Ini akan menjadi perhatian kami, dan akan kami antisipasi. Ini akan kami diskusikan bersama dengan Dishub, Satpol PP, DPUPRPKP, dan DLH. Kita siapkan kalau misalnya ada konsekuensi, kalau ada tarikan atau bangkitan disitu akan kita siapkan parkir,” seru Jaya, sapaannya.

Baca juga: Dishub Kota Malang Kaji Penempatan ETLE dengan Polresta

Pihaknya menyampaikan, jika ada beberapa titik yang dimungkinkan bisa menjadi opsi kantong parkir. Seperti di Jalan Retawu (sebelah Museum Brawijaya), Taman Slamet, dan Stadion Gajayana.

“Tetapi yang paling tepat itu Stadion Gajayana, jadi nanti kita lihat dahulu kondisinya. Mudah-mudahan di tahun 2024 bisa terwujud dan mengoptimalkan lahan parkir vertikal yang ada di MOG,” katanya.

Baca juga: Urai Kemacetan Jembatan Brantas, Dishub Kota Malang Bakal Koordinasi Dengan Pusat

Pihaknya telah melakukan pemetaan dan analisis terlebih dahulu. Untuk masyarakat diharapkan bisa mematuhi aturan dan arahan dari petugas. Hal itu bercermin dari kawasan Kayutangan, yang dikembangkan dengan kantong parkir.

“Ini kita bisa seperti membalikkan tangan. Selama ini kita pahami, Kayutangan itu dibangun dari nol, tidak ada garis sepadan sama sekali. Tentu adanya bangkitan seperti ini, konsekuensinya memanfaatkan tepi jalan raya,” tuturnya. (ws8/rhd)

Berita Terkait

Iklan Cukai Pemkab Jember

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *