Batu, SERU.co.id – Permasalahan sampah turut menjadi perhatian para Komunitas Musisi Kota Batu. Oleh karena itu musisi Kota Batu akan menggelar acara bertajuk Konser Darurat Sampah, pada Selasa (5/9/2023) mendatang.
Ilham Adilia, koordinator event Konser Darurat Sampah kepada SERU.co.id mengatakan, munculnya ide Konser Darurat Sampah ini merupakan wujud perhatian dari musisi Kota Batu terhadap permasalahan sampah. Konser musik yang akan digawangi oleh beberapa grup band Kota Batu ini tidak hanya sekedar konser namun juga akan membahas dan mencari solusi bersama tentang sampah di Kota Batu.
“Sebelum konser kita akan duduk bersama dengan berbagai komunitas, baik itu para musisi maupun komunitas apapun yang peduli permasalahan sampah Kota Batu,” serunya.
Uyak, sapaannya menyebutkan, goal yang diharapkan dari kegiatan tersebut adalah gagasan-gagasan yang muncul yang akan dituangkan dalam sebuah catatan. Gagasan tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah daerah melalui Wali Kota maupun dinas yang berkaitan langsung dengan masalah sampah dan lingkungan. Untuk itu ia berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan sukses dan memunculkan rekomendasi dan gagasan-gagasan yang mampu mempercepat penyelesaian masalah sampah.
“Komunitas apapun di Kota Batu yang punya solusi bisa bergabung dalam diskusi sebelum konser darurat sampah ini dimulai,” ungkapnya.
Ilham menambahkan, sejumlah musisi di Kota Batu menyatakan siap untuk memberikan sajian musik yang juga berisi pesan-pesan peduli lingkungan bagi para penontonnya. Beberapa band tersebut antara lain Ishokuichi, DT Maksimal, The Family, Scooby Rock Supo, Moral Marit dan Kopi Pait. Konser sendiri akan dilaksanakan di gedung kesenian Kota Batu mulai pukul 18.00 sampai selesai.
“Konser ini didukung oleh Batu Total Independen (BTI), ZB, Komunitas sapu bersih nyemplung kali (Sabers Pungli), Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB) dan Gedung Kesenian Mbatuaji,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris DKKB, Moh. Ikhsan saat dihubungi SERU.co.id mengaku, sangat mendukung kegiatan yang di digagas oleh para seniman musisi Kota Batu. Untuk mendukung kegiatan tersebut pihaknya turut membantu dalam beberapa hal diantaranya perizinan, lokasi kegiatan dan sound system. Ia pun berharap, acara ini dapat memberikan solusi yang tepat untuk menangani sampah, terlebih pasca ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Tlekung.
“Sampah adalah tanggung jawab kita bersama. Tidak hanya pemerintah atau komunitas peduli sampah,” pungkasnya. (dik/mzm)