Malang, SERU.co.id – Mengusung jargon ‘Bersama Kita Kuat’, pergelaran ‘Malang One Zero Nine’ di Kayutangan berjalan dengan lancar dan sukses. Kesuksesan acara tersebut mendapat apresiasi tinggi dari Wali Kota Malang. Lantaran tak hanya sukses acara, namun juga sukses ekonomi.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengucapkan, terima kasih kepada MMBI yang telah menginisiasi Malang 109. Dimana acara yang dimulai dari Malang 101 terus berlangsung hingga Malang 109, kecuali saat pandemi covid-19 terhenti pada 107. Atas kesuksesan acara tersebut, akan diagendakan berlanjut ke Malang 110 dan seterusnya.
“Alhamdulillah, animonya luar biasa untuk bangkit bersama pasca pandemi covid-19. Negara atau Pemkot Malang hadir untuk mendukung, karena telah memberikan kekuatan dan kesuksesan bersama. Sukses acaranya dan sukses ekonominya,” seru Sutiaji.
Dengan penutupan yang luar biasa, membuktikan Kayutangan mampu membawa nafas ‘salam satu jiwa’ untuk benar-benar bisa diwujudkan. Dan mampu menarik antusias puluhan ribu orang berkumpul dalam satu titik kegembiraan di even Malang One Zero Nine.
“Mudah-mudahan ini juga menjadi penguatan, Kayutangan menjadi salah satu sentra pengembangan seluruh aktivitas di seluruh Kota Malang,” imbuh pria penyuka kuliner pedas ini.
Kebanggaan bersama inilah yang membuat Kota Malang mampu menunjukkan identitas otentiknya. Pergelaran akbar yang merupakan hasil dari ide dan gagasan arek-arek Malang.
“Untuk itu kami hanya bisa berucap, inilah arek Malang. Inilah Malang yang setiap kali tampil mempunyai identitas tersendiri yang tidak pernah nyontek kepada pergelaran-pergelaran yang lain,” tegas pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini.
Senada, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi SPd MSi mengatakan, even Kayutangan Heritage akan terus dikembangkan. Mengingat Kampung Kayutangan Heritage telah masuk 75 besar destinasi wisata yang telah diakui oleh Kementerian Pariwisata RI, dari 4.573 destinasi wisata di Indonesia.
“Malang 109 merupakan rangkaian HUT 109 Kota Malang, sekaligus menunjukkan konsistensi Pemkot Malang dengan melibatkan masyarakat khususnya Kayutangan bersama komunitas. Rencananya even berkelanjutan Malang 109 akan dimasukkan dalam Kharisma Event Nasional Indonesia, dan bakal berlanjut ke Malang 110 (One One Zero),” ungkap Baihaqi.
Disebutkannya, Malang 109 dimulai sejak pagi, telah melibatkan 82 UMKM baik dari masyarakat Kayutangan dan sekitarnya. Dimana semua stan menyuguhkan sajian kuliner khas Malang Raya.
Diakuinya, dalam kegiatan Malang 109, Pemkot Malang hanya berkontribusi 1/5 (seperlima) bagian. Sementara sisanya merupakan gotong royong yang ditanggung oleh komunitas Malang Musik Bersatu Indonesia (MMBI).
“Kami mohon maaf jika ada kekurangan pada even kali ini untuk dievaluasi. Dan selanjutnya akan kita evaluasi untuk even-even yang akan datang,” tandasnya.
Sebelumnya, Malang 109 menyuguhkan Festival Kuliner sejak pagi pukul 09.00-12.00. Tak hanya festival jajanan lokal, namun juga booth komunitas musisi. Untuk memeriahkan suasana, masyarakat dihibur pertunjukan jalanan Jaranan.
Malam puncak Malang 109 dibuka dengan pertunjukan street performance Tari Topeng, dilanjutkan street performance Tari Beskalan dan ditutup Malang Dance Community ‘Medley Modern Dance’.
Usai dibuka secara resmi oleh Wali Kota, Malang 109 kembali disuguhi dengan permainan para vokalis, drummer, bassist, kiboardis dan gitaris. Tergabung dalam Voice of Malang (VOM), Kumpulan Bassist Malang (Kubam), Malang Drummer Community (MDC), Kibordis Malang, dan Guitar Show.
Penampilan pertama, dipersembahkan oleh Malang Youth Orchestra feat VoM. Mengusung lagu Despacito, Symphoni yang Indah, Memories, Symphoni Raya, dan Tanah Airku.
Dilanjutkan ansambel MMBI (VOM, Kubam, MDC, Kibordis Malang, Guitar Show). Mempersembahkan lagu berjudul Rumah Kita, Kebyar-kebyar, Malang Kota Subur, dan ditutup Uklam-uklam Kayutangan. (jup/rhd)
