Gorontalo, SERU.co.id – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Gorontalo pada Rabu (18/1/2023) pukul 07.43 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa terjadi di kedalaman 138 kilometer dengan titik di 69 kilometer Bonebolango, Gorontalo.
“Gempa Mag:6.3, 18-Jan-23 07:34:46 WIB, Lok:0.07 LS,123.28 BT (69 km Tenggara BONEBOLANGO-GORONTALO), Kedlmn:138 Km, tdk berpotensi tsunami,” seru BMKG.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa Gorontalo terjadi akibat deformasi batuan dalam Lempeng Sangihe. Gempa ini merupakan jenis gempa intraslab jika dipandang dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujarnya.
Gempa ini turut dirasakan di sejumlah wilayah diantaranya di Luwuk dan Ampana dengan skala intensitas III-IV MMI di daerah Kotamobagu, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Utara, Bolaang Mongondow, Kota Gorontalo, Taliabu, Minahasa Tenggara, Boalemo, Minahasa Selatan, Toli-Toli, Poso, dan Kab. Bone Bolango.
BMKG mengimbau, masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa, membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” bunyi imbauan BMKG. (hma/rhd)
Baca juga:
- Indonesia Sukses Libas China Taipei 6-0 di Surabaya
- Danlanud Abd Saleh Ajak Prajurit Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Menjalankan Tugas
- Perwosi Batu Salurkan Bakat Olahraga Siswi SMP/Mts Lewat Turnamen Voli
- Deflasi Kota Malang pada Agustus 2025 -0,07 Persen, Inflasi Tahunan Terkendali 2,13 Persen
- Fenomena Corn Moon Berbalut Blood Moon Hiasi Langit Indonesia 7-8 September 2025