Sinarto juga menambahkan, di lokasi wisata alam perlu adanya warning yang harus terus disampaikan dan tidak boleh dilanggar oleh pengunjung. Pihaknya juga sering mengingatkan perhotelan dan restoran terkait keamanan. Hal ini dikarenakan perilaku yang sering tidak tepat dari tamu yang masih berusia pelajar.
“Kadang anak-anak pelajar itu cara mengelola dirinya belum maksimal. Seperti HP jangan sampai ada insiden di hotel dan restoran,” imbuhnya.
Kadisbudpar Jatim juga menekankan CHSE dalam operasional usaha kepariwisataan. Hal ini menjadi sebuah pesan Covid-19 yang harus terus ditegakkan. Yakni selamat, bersih, sehat dan sustainable tourism development.
“Kita berharap kondisi wisata bisa pulih,” pungkasnya. (dik/mzm)
Baca juga:
- Hotman Paris Minta Keadilan kepada Presiden Prabowo dalam Kasus Nadiem Makarim
- Diduga Bunuh Diri, Lansia di Pakis Bakar Tubuhnya dengan Bensin
- Delapan Pengurus Baru DPTP PKS Kabupaten Malang Dilantik, Targetkan Tujuh Kursi di Pilkada 2030
- Pasar Gadang Sering Macet, DPRD Kota Malang Desak Pemkot Atasi Masalah Lalin
- Pemkot Malang Perketat Pengawasan Media Sosial, Cegah Hoaks dan Provokasi