Libur Panjang Sekolah, Ini Pesan Penting Kadis Budpar Jatim

Kadis Budpar Jatim, Sinarto SKar MM bersama Kadisparta Batu Arief As Siddiq. (dik) - Libur Panjang Sekolah, Ini Pesan Penting Kadis Budpar Jatim
Kadis Budpar Jatim, Sinarto SKar MM bersama Kadisparta Batu Arief As Siddiq. (dik)

Batu, SERU.co.id – Semakin terkendalinya pandemi Covid-19, telah meningkatkan perekonomian termasuk angka kunjungan wisata. Seperti halnya yang terjadi di Kota Wisata Batu, peningkatan kunjungan wisata telah dirasakan, baik di berbagai objek wisata maupun akomodasi perhotelan. Terlebih lagi di sepanjang bulan Juni sampai Juli adalah musim libur panjang sekolah.

Terkait meningkatnya kunjungan wisata saat ini, Dinas kebudayaan dan Pariwisata provinsi (Disbudpar Prov) Jawa Timur memberikan pesan khusus bagi daerah yang angka kunjungan wisatanya meningkat. Kadis Budpar Jatim, Sinarto SKar MM mengatakan, Gubernur Jawa Timur memiliki pesan khusus terhadap daerah yang meningkat tujuan wisatanya. Pesan itu dititik beratkan pada safety, baik pengunjung, tempat wisata dan lain sebagainya.

Bacaan Lainnya

“Yang terpikir oleh ibu Gubernur adalah bagaimana safety penyelamatan baik dari virus itu sendiri sehingga tetap melaksanakan protokol kesehatan,” serunya.

Sinarto, sapaan akrabnya menjelaskan, walaupun aturan saat ini sudah membolehkan buka masker, tetapi harus melihat kondisi. Masyarakat termasuk pengunjung wisata tetap harus menjaga diri sendiri dan orang lain. Selain itu hal yang ditekankan kedua adalah masalah safety dari perjalanan.

“Jangan sampai terjadi error dari driver (sopir) yang error atau mesin yang error lainnya, sehingga menimbulkan insiden di mana-mana. Ini sudah saya sampaikan di mana-mana kepada semua Kepala dinas,” ungkapnya.

Masih seputar safety dalam perjalanan, Sinarto menyarankan bila perjalanan wisata bisa dikawal oleh kepolisian atau Dinas perhubungan. Dalam hal ini instansi terkait tersebut bisa mengatur mengamankan jalur yang dilewati oleh wisatawan. Ia juga meminta agar di tempat wisata alam menekankan juga pada keselamatan pengunjungnya.

“Kalau di wisata-wisata alam bagaimana menyelamatkan wisatawan, karena wisata sekarang karakternya beda terutama pelajar. Kadang-kadang ada kecerobohan untuk bertingkah yang tidak sesuai dengan karakter destinasi sehingga menimbulkan insiden. Ini harus diambil sikap,” tegasnya.

disclaimer

Pos terkait