Lebih lanjut disampaikan dr. Kasil, terkait dengan pengelolaan aplikasi tersebut, pihaknya kerjasama dengan Habibie Center dibawah pengawasan Profesor Damayanti untuk program stunting.
“Kita kerjasama dengan Habibie Center dibawah pengawasan Profesor Damayanti untuk program stunting ini.
Jadi, stunting juga masuk ke aplikasi tersebut, menimbang dimanapun juga dimasukkan ke google form otomatis masuk ke sini sampai ke Kemenkes,” ungkapnya.
- Wali Kota Malang Bersama Forkopimda Ngalam Rijik Bersihkan Alun-alun Hingga Kayutangan
- Diduga Korupsi APBDes Rp398 Juta, Kades Ngepung Ditahan Kejari Nganjuk
- Dispangtan Periksa 102 Lapak Hewan Kurban, Temukan Sapi Lumpuh dan Tanduk Patah
Terkait penanganan stunting, termasuk peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), dr. Kasil menyebut ada 3 Kabupaten yang menjadi Pilot Project, yakni Kabupaten Tulungagung, Magetan dan Blitar.
Terkait prosentase stunting di Jawa timur, dr. Kasil menambahkan Kabupaten Tulungagung termasuk yang paling rendah.
“Karena kita memang konsen disitu, mulai periksa dideteksi di Posyandu nanti dirujuk ke Puskesmas sampai ke RS dr. Iskak. Nanti di RS dr. Iskak juga dapat resep, susu dan itu gratis,” pungkasnya.
Dari pantauan di lokasi, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Ny. Arumi Emil Dardak melakukan kunjungan di Desa Macanbang Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung dalam rangka peninjauan pelaksanaan kegiatan Pilot Project Desa Tanggap Bencana Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang digelar di aula Sunan Kuning, Desa Macanbang Kecamatan Gondang.