Jakarta, SERU.co.id – Sejarawan Indonesia Bonnie Triyana dilaporkan ke kepolisian Belanda atas tulisan Bonnie. Polemik berawal dari istilah ‘Periode Bersiap’ yang muncul dalam pameran Revolusi! Indonesia Merdeka di Rijksmuseum. Bonnie yang merupakan kurator tamu di Rijksmuseum menghapus istilah ‘Bersiap’ karena dinilai rasis.
“(Benar) Kan sudah ramai diberitakan,” dalam konfirmasi Bonnie kepada detik.com, Senin (24/1/2022).
Bonnie menilai, istilah “Bersiap’ di Belanda diketahui sebagai sejarah kekerasan anti-kolonial orang Indonesia pada 1945-1950. Tetapi, Bonnie mnggunakan istilah itu untuk pejuang Indonesia sebagai aba-aba perang menyerang orang Belanda. Di Indonesia, Bersiap dikenal sebagai periode pejuang mengusir Belanda-Nica yang datang membawa sekutu. Tulisan tersebut kemudian menjadi geger hingga tayang di surat kabar lokal NRC pada 10 Januari lalu.
Singkatnya, Bonnie menilai istilah ‘Bersiap’ mengandung rasisme, sementara orang Belanda menilai periode tersebut sebagai peristiwa yang tidak termaafkan.
Adapun pihak yang melaporkan Bonnie adalah Federasi Hindia Belanda (FIN), yang merupakan organisasi dan berita independen Hindia Belanda. FIN membahas isu-isu Hindia Belanda yang memiliki misi:
melindungi dan memajukan warisan sejarah dan budaya Hindia Belanda;
memperkuat pengetahuan sejarah seputar bekas Hindia Belanda dan;
mewakili kepentingan Hindia Belanda, dimanapun di dunia.
(hma/rhd)
Baca juga:
- Danlanud Abd Saleh Ajak Prajurit Meneladani Akhlak Rasulullah dalam Menjalankan Tugas
- Perwosi Batu Salurkan Bakat Olahraga Siswi SMP/Mts Lewat Turnamen Voli
- Deflasi Kota Malang pada Agustus 2025 -0,07 Persen, Inflasi Tahunan Terkendali 2,13 Persen
- Fenomena Corn Moon Berbalut Blood Moon Hiasi Langit Indonesia 7-8 September 2025
- Pria Tak Dikenal Curi Barang Guru di SDN 2 Turirejo Saat Upacara Bendera