Lumajang, SERU.co.id – Pencarian korban jiwa erupsi Gunung Semeru terus dilakukan. Pada rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 11 Desember, tercatat korban jiwa sebanyak 46 orang telah ditemukan.
Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan dibagi dalam 4 grup. Tiga grup berfokus untuk melakukan pencarian di tiga sektor, sementara satu tim untuk evakuasi dan mendata warga yang terdampak.
Korban yang dinyatakan hilang saat ini adalah 9 orang, korban luka berat 18 orang, dan luka ringan 11 orang. Jumlah penduduk yang mengungsi adalah sebanyak 9.118 jiwa yang tersebar di 115 titik pengungsian di 3 kecamatan.
Petugas gabungan tidak hanya berfokus pada pencarian dan pertolongan, namun juga pelayanan kepada warga yang terdampak. Pemulihan terhadap sarana dan prasarana juga menjadi perhatian.
Sementara itu, dilansir dari laman resmi magma.esdm.go.id, aktivitas Gunung Semeru pada 12 Desember 2021, terjadi dua kali gempa letusan dengan amplitudo 20-21 mm. Kondisi gunung terlihat dengan jelas dengan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal 500-1000 meter dari puncak. Saat ini angin mengarah ke arah utara.
Masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas di jarak 1 km dari kawah dan 5 km dari arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan. Warga juga diimbau untuk mewaspadai guguran lava dan lahar di sepanjang sungai yang berhulu di Gunung Semeru.
“Agar Masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.” dikutip dari situs magma.esdm.go.id. (hma/rhd)
Baca juga:
- Hulu Brantas Bersih, Tim Susur Sungai Justru Temukan Limbah dari Kandang Babi dan Pabrik tahu
- Disdikbud Kota Malang Wajibkan Pelajar Pakai Busana Muslim di Hari Santri
- Kementerian Imipas Terus Berbenah Pecat 17 Pegawai dan Gelar 11 Ribu Razia di Lapas
- Pemkot Batu Gandeng Polinema Perkuat Sinergi di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
- Alex Pastoor Sebut Target Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia Masih Belum Logis