Malang, SERU.co.id – Perubahan cuaca ekstrem masih mengintai berbagai daerah di Indonesia. Menanggapi hal itu, BPBD Kota Malang berupaya mengoptimalkan deteksi dini bencana untuk memperkuat mitigasi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno mengungkapkan, terdeteksinya potensi bibit siklon tropis di Indonesia berdampak pada peningkatan ancaman bencana hidrometeorologi. Karena itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah pra hingga pascabencana.
“Untuk meningkatkan deteksi dini, BPBD memperkuat pemeliharaan Early Warning System (EWS) di lima kecamatan. Sebagian besar ditempatkan di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang memiliki riwayat kejadian bencana berulang,” seru Prayitno, saat dikonfirmasi, Kamis (11/12/2025).
BPBD Kota Malang menggabungkan sistem EWS dengan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pemantauan. Disamping itu, pemantauan manual melalui pengawasan petugas diperkuat, untuk memantau secara berkala.
“BPBD juga mengorkestrasi pendukung untuk memetakan wilayah rawan. Kami sudah melakukan simulasi siaga bencana, agar masyarakat tahu apa yang harus dilakukan saat ancaman datang,” jelasnya.
Ia menyebut, titik-titik yang kerap dilanda bencana kini menjadi fokus camat dan lurah untuk menyusun skenario penanganan. Contohnya, kawasan Bareng yang memiliki banyak bangunan di atas sungai dan kerap dilanda banjir.
“Warga di wilayah tersebut sekarang sudah memiliki kesiapan menghadapi bencana yang lebih baik. Tidak hanya penyelamatan keluarga, tapi juga kelompok rentan, hingga pengamanan dokumen penting,” ungkapnya.
Selain itu, BPBD Kota Malang juga menyiapkan pos lapangan untuk pra bencana, memetakan wilayah rawan, menyiapkan jalur evakuasi, tempat evakuasi, serta personel siaga. Dengan demikian, ketika terjadi bencana, tim dapat segera bergerak melakukan evakuasi hingga membuka dapur umum.
Lebih lanjut, BPBD Kota Malang memberikan imbauan, supaya masyarakat selalu waspada di tengah perubahan cuaca ekstrem. Apalagi di akhir tahun, mobilitas masyarakat biasanya cukup tinggi.
“Pertama, masyarakat perlu aktif memantau perkembangan cuaca melalui gawai masing-masing. Kedua, BPBD memperbarui informasi cuaca setiap dua jam berdasarkan rilis BMKG. Informasi itu kami sederhanakan dan distribusikan ke kelurahan,” tuturnya.
Seluruh lurah dan Kelurahan Tangguh Bencana kini juga memiliki forecast cuaca harian. Dengan informasi ini, Prayitno berharap masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi risiko jatuhnya korban saat cuaca ekstrem melanda. (bas/rhd)








