Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Korban Perundungan, Polisi Telusuri Motif di Baliknya

Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Korban Perundungan, Polisi Telusuri Motif di Baliknya
Sebanyak 54 orang menjadi korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading. (ist)

Jakarta, SERU.co.id – Motif di balik ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, masih menjadi misteri. Polisi mendalami kemungkinan terduga pelaku merupakan korban perundungan di sekolahnya. Sejumlah saksi menyebut siswa kelas XII itu dikenal pendiam, kerap menyendiri dan gemar menonton video bernuansa perang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto menyebutkan, penyelidikan tengah difokuskan pada latar belakang pribadi dan lingkungan sosial terduga pelaku.

Bacaan Lainnya

“Masih dilakukan pendalaman terhadap motif, apakah yang bersangkutan korban bullying. Ini juga masih kita dalami,” seru Buher, sapaannya, dikutip dari detikcom, Sabtu (8/11/2025).

Terduga pelaku yang diketahui merupakan siswa kelas XII IPS dan termasuk korban luka akibat ledakan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pelaku mengalami luka bakar parah dan telah menjalani operasi.

“Yang bersangkutan sedang dirawat. Kita temukan senjata mainan dengan tulisan-tulisan tertentu. Itu menjadi bagian dari pendalaman motif,” ujarnya.

Dilansir dari Kompascom, Raka (16) mengaku pernah mendengar pelaku sering menjadi sasaran perundungan. Bahkan kerap menyendiri dan gemar menonton video bernuansa perang

“Selama ini dengar kalau dia pernah di-bully. Dia juga terkenal pendiam. Tapi akhir-akhir ini kita nggak tahu apakah dia masih kena bully atau nggak,” kata Raka.

Siswa lain juga menggambarkan pelaku sebagai pribadi yang dulunya ceria. Namun berubah pendiam ketika beranjak remaja.

“Waktu kecil dia sering main sama saya. Sekarang jarang bicara. Tapi sempat dua kali tanya ke saya soal puncak Bulan Bahasa,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menemukan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. Termasuk bom rakitan, remote pengendali jarak jauh dan dua senjata airsoft gun. Temuan tersebut menegaskan, ledakan bukan disebabkan korsleting listrik atau kebocoran gas. Sebanyak 54 orang dilaporkan menjadi korban, sebagian besar luka ringan hingga sedang.

Kapolri menegaskan, penyelidikan akan terus berlanjut. Terutama untuk memastikan motif di balik tindakan pelaku agar kejadian serupa tidak terulang.

“Pendalaman motif penting dilakukan agar jadi pelajaran bersama. Kita harus jaga anak-anak kita,” tutupnya. (aan/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim