TPA Supit Urang Segera Bertransformasi: Gunungan Sampah Disulap Jadi Wisata Edukasi Lingkungan

TPA Supit Urang Segera Bertransformasi: Gunungan Sampah Disulap Jadi Wisata Edukasi Lingkungan
TPA Supit Urang bakal ditata untuk menjadi destinasi wisata edukasi lingkungan. (bas)

Malang, SERU.co.id TPA Supit Urang tak lama lagi akan bertransformasi. Pemerintah merencanakan, kawasan pengolahan dan penimbunan gunungan sampah itu akan disulap menjadi destinasi wisata edukasi lingkungan.

Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang mengungkapkan, kunjungan di TPA Supit Urang cukup banyak. Mulai dari kalangan pelajar hingga masyarakat, tertarik datang untuk melakukan studi lapangan.

Bacaan Lainnya

“Setiap hari rata-rata ada dua rombongan dari luar daerah, termasuk dari universitas. Mereka penasaran, karena TPA Supit Urang tidak bau seperti TPA lain,” seru Raymond, Senin (3/11/2025).

TPA Supit Urang Segera Bertransformasi: Gunungan Sampah Disulap Jadi Wisata Edukasi Lingkungan
Kepala DLH Kota Malang menjelaskan, rencana penataan TPA Supit Urang. (bas)

Raymond menjelaskan, banyaknya kunjungan itulah yang akhirnya mendorong DLH Kota Malang untuk lebih kreatif. Pihaknya merasa perlu mengembangkan konsep wisata edukasi di kawasan TPA Supit Urang.

“Kami akan laporkan ke Wali Kota Malang, serta berencana akan bekerja sama dengan pihak swasta. Nantinya dibuatkan layout, supaya timbunan sampah bisa dibentuk menjadi bukit dan area wisata,” ungkapnya.

DLH Kota Malang sebelumnya sudah memiliki ide pengolahan timbunan sampah ditata seperti bukit teletubbies. Namun diakuinya, wacana tersebut belum terealisasi, karena lahan masih dipakai untuk kebutuhan lain.

DLH Kota Malang juga berupaya memperindah kawasan TPA Supit Urang dengan menanam berbagai jenis pohon buah dan pohon pelindung. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari upaya menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Malang.

“Karena keterbatasan lahan di kota, kami manfaatkan area yang masih bisa ditanami, termasuk di TPA Supit Urang. Harapannya, tempat ini tetap asri dan nyaman meski berfungsi sebagai TPA,” terangnya.

Untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas bau, DLH Kota Malang menerapkan sistem controlled landfill. Selain itu, menyemprotkan bakteri alami seperti eco enzyme guna menekan gas metana penyebab bau.

“Itulah sebabnya, pengunjung tidak mencium bau menyengat seperti di TPA lain. Upaya memperindah TPA terus kami lakukan, termasuk unruk meningkatkan RTH Kota Malang yang masih 17 persen, sedangkan target nasional 30 persen,” bebernya.

Raymond menyebut rencana pengembangan wisata edukasi lingkungan sejalan dengan program unggulan Pemkot Malang, Ngalam Seger. Program tersebut terkait peningkatan kualitas lingkungan hidup. Ia optimistis proyek ini bisa terealisasi dengan dukungan pihak swasta pada tahun 2026.

“Lokasi TPA Supit Urang sangat potensial untuk dijadikan wisata edukasi lingkungan. Nantinya, anak-anak SD hingga mahasiswa bisa belajar langsung tentang pengelolaan sampah tanpa harus keluar kota,” pungkasnya. (bas/rhd)

 

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim