12 Kecamatan di Kabupaten Malang Berpotensi Dilanda Angin Puting Beliung

12 Kecamatan di Kabupaten Malang Berpotensi Dilanda Angin Puting Beliung
Keadaan di Kecamatan Dau pasca diterjang bencana angin puting beliung. (ist)

Malang, SERU.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang sebut terdapat 12 kecamatan yang berpotensi alami bencana angin puting beliung. Warga diimbau tetap waspada dan lakukan penanaman pohon berukuran besar.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin menerangkan, dari 33 kecamatan yang ada 12 diantaranya rawan alami angin puting beliung.

Bacaan Lainnya

“Jadi kalau melihat geografisnya, di Kabupaten Malang memang banyak potensi puting beliung,” seru Ichwanul, Senin (3/11/2025).

Ichwanul menerangkan, 12 wilayah tersebut meliputi Kecamatan Karangploso, Dau, Singosari, Lawang, Pakis, Jabung,Tajinan, Poncokusumo, Bululawang. Kemudian Gondanglegi, Sumberpucung dan Kepanjen.

Pria yang pernah menjabat sebagai Camat Kepanjen tersebut menuturkan, masyarakat diimbau tetap waspada. Serta meningkatkan kesiapan dalam mitigasi bencana mandiri, sehingga menghindari jatuhnya korban.

Dirinya juga menuturkan, untuk meminimalisir terjadinya bencana tersebut warga dianjurkan untuk melakukan penanaman pohon ukuran besar dengan jenis tertentu. Dimana, ukuran pohon yang besar dinilai sangat efektif untuk mengurangi dan memecah kekuatan angin, sehingga meminimalisir dampak dari puting beliung.

“Khusus nya yang berpotensi ini hendaknya menanam pohon yang besar. Karena hanya dengan pohon-pohon itulah puting beliung itu mudah terpecah. Karena tidak ada yang menghalang-halangi, jadi dia (angin) semakin berputar dia semakin besar,” beber Ichwanul.

Dikatakan Ichwanul, status tingkat bencana alam di Kabupaten Malang sudah masuk dalam tanggap darurat hingga akhir awal tahun 2026 mendatang.

“Sudah masuk tanggap darurat, ini Kabupaten Malang sudah tanggap darurat hidrometeorologi. Jadi kita sudah tidak siaga lagi, tapi tanggap darurat sampai Januari 2026,” terangnya.

“Jadi kita menentukan tanggap sejak 30 Oktober 2025, besoknya kejadian. Soalnya tanda-tanda itu sudah tampak, sudah banyak pohon tumbang, akhirnya kita menentukan tanggap darurat,” imbuh Ichwanul. (wul/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait

klan ucapan HUT Pemprov Jatim dari Bank jatim