Malang, SERU.co.id – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, melakukan peninjauan meninjau SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi), Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, Selasa (28/10/2025). Hal tersebut dilakukan guna memastikan makanan yang disajikan kepada penerima manfaat bisa diterima dan dikonsumsi dengan aman.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, Zia’ul Haq menjelaskan, dari hasil peninjauan ada beberapa hal yang menjadi poin penting. Salah satunya penguatan dalam SOP proses pengolahan bergizi tersebut, sehingga mencegah terjadinya keracunan. Peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu di MTS Al-Khalifah Kepanjen diharapkan tidak lagi terjadi.
“Terutama terkait quality control (QC) harus benar-benar dijalankan, SOP (standard operational procedure) harus diperhatikan. Tentu dengan memperhatikan dan benar-benar menjalankan SOP, kualitas makanan pasti akan terjaga,” seru Zia, saat dikonfirmasi.
Dirinya menjelaskan, dari hasil peninjauan yang dilakukan pada SPPG Desa Sidodadi tersebut pelayanan mereka cukup baik. Hingga kini, sebanyak 3.800 paket olahan program MBG tersebut terdistribusi dengan lancar dan baik.
“Kami lihat juga cukup bagus ya. Dari 3.800 ompreng (food tray) yang didistribusikan, kami lihat saat kembali ke SPPG, itu rata-rata habis semua. Itu berarti kan dapat diterima dengan baik,” jelasnya.
Dikatakan Zia, diharapkan kejadian di MTS Al-Khalifah tersebut bisa dijadikan pembelajaran untuk semua pihak. Sehingga nantinya 71 SPPG yang sudah beroperasi, bisa sejalan dengan program MBG ini. Sehingga program gagasan Presiden RI, Prabowo Subianto tersebut dapat terus dipertahankan, mengingat manfaat yang dirasakan sangatlah luar biasa.
“Kami lihat di Sidodadi sudah sangat bagus, harapan kami seluruh petugas bisa kompak dan terus berimprovisasi dalam menyajikan berbagai menu. Sehingga, para siswa dan penerima manfaat tidak bosan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo menjelaskan, ke depan seluruh SPPG di Kabupaten Malang dapat mempertahankan kontrol kualitas makanan yang diproduksi.
“Secara di lapangan ditemukan sudah bagus dan pada waktu kunjungan SPPG. Saya lihat setelah ambil ompreng (food tray) dari sekolah-sekolah banyak yang habis. Sehingga terus kontrol kualitas makanan dan ajukan halal kalau sudah dapat SLHS,” kata Wiyanto. (wul/ono)








