Malang, SERU.co.id – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait sebut Malang Raya adalah daerah selanjutnya yang akan turut menjalankan program kredit melawan rentenir. Program dari pemerintah pusat tersebut bertujuan untuk mendorong percepatan masyarakat berpenghasilan rendah, mendapatkan rumah dengan mudah dan murah.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyampaikan, dalam KUR pembiayaan rumah ini nantinya akan dikenakan bunga 6 persen selama satu tahun. Hingga saat ini, telah beberapa daerah di Indonesia yang telah menerapkan program tersebut.
“Ini harus dibuat program seperti yang dilakukan kinergi PNM Mekar, SMF, kita sudah dibuat di Wajo. Kita sudah dibuat di Majalengka, di Subang, di beberapa tempat, sekarang di Malang. nanti saya minta juga di Surabaya dibuat, di beberapa kota di Jawa Tengah,” seru Maruarar, saat ditemui di UNISMA, Jumat (17/10/2025).
Maruarar menjelaskan, program tersebut dilahirkan guna mendorong cita-cita Presiden Prabowo Subianto dengan mengentaskan angka kemiskinan. Dan meningkatkan taraf hidup masyarakat serta memerangi hutang piutang dengan rentenir.
“Supaya negara hadir, seperti kata Pak Prabowo, waktu acara deklarasi Koperasi Merah Putih, masa negara kalah sama tengkulah, sama rentenir, buat dong program-program penawaran yang mudah, cepat dan murah bagi rakyat. Sehingga negara bisa hadir untuk bisa membantu ibu-ibu ini,” bebernya.
Ia mengaku, program ini dinilai sangat ringan dimana dengan KUR terbuat, bunga yang dikenakan setiap tahunya adalah 6 persen. Dan menurutnya program ini sangatlah luar biasa manfaatnya.
“Ini pertama kali Rp130 triliun ya. Pak Prabowo luar biasa berikan program yang luar biasa di bidang perumahan, yang tidak pernah terjadi. Untuk rumah subsidi BPHTB sudah gratis, pertama kali di Indonesia, PBG gratis, pertama kali tidak pernah ada,” ungkapnya.
“Buat masyarakat berpenghasilan rendah dan bunganya tidak dinaikkan oleh Pak Prabowo. Ini sangat pro rakyat kebijakan, pemerintah gunanya buat kebijakan yang pro rakyat, juga pro kepada negara dan juga pro kepada dunia usaha,” imbuh Maruarar. (wul/ono)