Malang, SERU.co.id – Sudarman terpilih sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Malang, masa periode 2025-2030. Dalam jabatan barunya tersebut, ia mendapat amanah agar bisa mendapatkan kursi 12 di DPRD Kabupaten Malang.
Ketua DPD Golkar Jatim, Ali Mufthi menerangkan, dengan terpilihnya Sudarman sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Malang yang baru pihaknya berharap akan menjadikan Golkar lebih baik lagi.
“Ya tentu konsolidasi dulu, jadi setelah musda-musda terbentuk, kabupaten ini terbentuk, strukturnya. SK-nya (surat keputusan), tugas mereka adalah bentuk tingkat kecamatan sampai tingkat desa dan kelurahan. Konsolidasi organisasi sampai tahun 2026, harus selesai. Tentu di tengah-tengah itu, fraksi akan bekerja untuk merespon dinamika masyarakat,” seru Ali, saat dikonfirmasi SERU.co.id.

Ali mengatakan, dengan formasi struktur partai Golkar di Kabupaten Malang yang baru ini, di gelaran pemilihan umum (Pemilu) 2029 nanti. Golkar akan mendapatkan 12 kursi.
“Sebanyak-banyaknya, 12 kursi plus. Ada plusnya. Plusnya itu di DPR RI-nya dua kursi. DPR Provinsi 2 kursi,” tuturnya.
Ia menjelaskan, salah satu upaya untuk memikat hati masyarakat agar memenuhi target kursi tersebut, para kader harus selalu membangun konsolidasi dengan baik, kemudian komunikasi dengan masyarakat, merespon keluhan yang ada dan lain sebagainya.
“Rakyat harus kita bangun, komunikasi dengan baik, aspirasi rakyat kita respon dengan baik, kita bersamai rakyat, apa yang menjadi problem masyarakat, di situlah pertolongan akan hadir. Insya Allah dengan cara itu masyarakat akan mempunyai empati dan mempunyai simpati untuk menyalurkan suaranya kepada Partai Golongan Karya,” bebernya.
Dikatakan Ali, pihaknya juga memberikan amanah penting kepada DPD Golkar Kabupaten Malang untuk selalu membantu meningkatkan pertanian di Kabupaten Malang. Hal tersebut dilakukan, dikarenakan pertumbuhan ekonomi terbesar di Kabupaten Malang didorong oleh sektor pertanian. Sehingga hal tersebut sangat lah penting, sehingga masyarakat akan sangat terbantu.
“Sektor pertanian yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi, maka tentu kita punya kewajiban untuk memprakarsai mereka. Karena memang ada problem, ada problem pokok, ada problem pelengkap. (Pelengkapnya itu apa?) Daerah irigasi. Baik yang menjadi wilayahnya Brantas maupun yang menjadi wilayahnya provinsi,” ungkapnya.
“Kalau wilayahnya provinsi kita serahkan sama Pak Belegur sebagai pimpinan DPRD provinsi. Kalau wilayahnya pusat, kita yang kerja. Bagaimana saluran-saluran air yang menghubungkan dari hulu ke hilir sampai ke batas air tersier ke jaringan-jaringan di tingkat sawah-sawah itu. Itu tugas kita, kita perlancar, insyaAllah sektor air tidak jadi soal,” tambah Ali.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Malang, Sudarman mengatakan, seperti amanah yang disampaikan dari DPD Jatim terkait target 12 kursi plus tersebut, ia menyebut hal itu adalah perintah penting yang harus dilaksanakan.
“Nah ini kan perintah, provinsi kita harus menerjemahkan kalimatnya provinsi kalimat provinsi seperti itu berarti perintah perintah tidak ada kata lain harus kita laksanakan,” kata Sudarman.
Sudarman mengaku, untuk dapat memenuhi target tersebut, pihaknya akan melakukan berbagai upaya penting. Tapi dirinya sangat optimis mengingat kader yang dimiliki partai berbendera warna kuning tersebut cukuplah banyak.
“Kita harus bersatu, bersama-sama. Jadi kader yang sekian banyak ini harus kita konsolidasi untuk bisa satu tekad, satu visi, satu langkah, satu draf untuk menang di tahun 2029. Kita tahu, keluarga tahu bahwa kader yang hari ini hadir itu adalah sekitar 750 orang. Tetapi itu baru sebagian saja, ita punya banyak kader ribuan di luar sana itulah yang harus kita konsolidasi untuk bisa bersama-sama,” jelasnya.
Saat disinggung terkait membantu peningkatan sektor pertanian di Kabupaten Malang, Sudarman mengaku hal tersebut sangatlah penting. Karena kerja mereka adalah kerja nyata, yang harus turun langsung ke lapangan sehingga akan tahu keluhan yang dirasakan.
“Kami gerakan untuk seperti perintah tadi, turun ke bawah. Komunikasi dengan masyarakat, bergabung dengan masyarakat, mendengarkan, melihat dan mewujudkan apa yang jadi harapan masyarakat. Masyarakat kita petani berarti kita harus turun ke bawah, kita tidak boleh takut becek, kita tidak boleh takut lumpur, kita harus turun agar melihat langsung,” kata Sudarman. (wul/ono)