Ngawi, SERU.co.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi sejak bulan Juli 2025 telah gencar melakukan kegiatan Cek Kesehatan Gratis ( CKG ) kepada anak usia sekolah di seluruh Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini untuk mempercepat deteksi gangguan kesehatan pada para siswa sekolah.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kebupaten Ngawi drg. Retno Dewi Sulistiorini, CKG tahun ini jangkauanya lebih luas serta untuk melaksanakan perintah Presiden RI dalam mempercepat deteksi dini ganguan kesehatan masyarakat berbasis quick win. Pada tahun 2025 setiap kabupaten/ kota ditarget 36 persen dari sasaran, sejak diluncurkan bulan Maret yang lalu.
“CKG Quick Win ini instrumen pemeriksaanya lebih panjang, tidak hanya menyasar CKG berbasis program penyembuhan penyakit permanen tapi juga berorientasi ke arah pencegahan sehingga diperlukan base line data untuk menjawab permasalahan ditengah masyarakat dengan adanya tren penyakit membunuh berasal dari penyakit tidak menular dari pada yang menular berdasar Suvey Kesehatan Indonesia tahun 2023,” kata Retno, Jumat (26/9/2025).
Mengenai CKG berorientasi base line ini, salah satu sasarannya adalah kepada anak sekolah mulai jenjang SD hingga SLTA, dan dimulai sejak bulan Juli dengan capaian rata rata 35 persen per bulan September 2025 ini.
“Pelaksanaanya dilakukan oleh seluruh Puskesmas di kabupaten Ngawi atau 24 Puskesmas di 19 kecamatan, hingga per bulan September ( 2 bulan ) ini rata rata mencapai 35 persen,” lanjut Retno.
Metode pemeriksaan lebih banyak menggunakan sesi wawancara untuk mendeteksi potensi gangguan kesehatan pada anak. Namun ada pemeriksaan tambahan khusus dilakukan kepada anak pelajar putri kelas 1 SMP dan kelas 1 SMA dengan dilakukan cek darah.
“Khusus pelajar putri kelas 1 SMP dan 1 SMA harus diambil darahnya karena angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi dan hampir semua karena pendarahan, sehingga calon ibu harus diperiksa Hb-nya agar tidak gagal dalam melahirkan,” ungkap Retno dalam pola CKG kepada para siswa sekolah.
“Untuk itu kami berharap partisipasi masyarakat dalam kesuksesan kegiatan ini agar catatan kesehatan terutama para usia muda bisa bisa terekam dalam data base karena sangat berguna di kemudian hari,” pungkas Retno. (nug/ono)








