Malang, SERU.co.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang mencatat, arus lalu lintas (lalin) melonjak sepuluh persen. Hal ini terjadi selama libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW dan momen awal kuliah mahasiswa.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengungkapkan, kepadatan arus lalin terjadi di arah barat kota. Namun kondisi tersebut tidak terlalu parah, karena kendaraan hanya melintas masuk kota.

“Sementara untuk arus menuju ke pusat kota terus dalam pemantauan. Yang jelas, peningkatan arus lalin selama libur panjang ini kurang lebih sepuluh persen,” seru Jaya, sapaannya, Minggu (7/9/2025).
Sebagai antisipasi, Dishub Kota Malang menerapkan skema buka tutup jalan, agar arus tetap teratur. Jaya menegaskan, pihaknya tidak bisa menghalau kendaraan masuk, sehingga pengaturan buka tutup seperti biasa dilakukan.
“Peningkatan masih normal. Sebagian warga memilih tetap di rumah akibat situasi keamanan yang belum sepenuhnya kondusif,” ungkapnya.
Pria kelahiran Ambon itu menerangkan, peningkatan arus lalin juga seiring awal semester perkuliahan di perguruan tinggi. Ia mengimbau, agar perguruan tinggi turut membantu pengaturan lalin di sekitar kampus masing-masing.
“Dengan mulai aktifnya perkuliahan, terjadi peningkatan volume kendaraan yang dapat menyebabkan kepadatan. Kepadatan bisa terjadi pada jam-jam masuk dan pulang kuliah,” jelasnya.
Kepadatan arus lalin utamanya terjadi pada hari Senin. Kawasan rawan kemacetan yang diantisipasi adalah persimpangan jembatan Universitas Brawijaya (UB) dan Jalan Gajayana di daerah Sumbersari.
“Beberapa barrier di persimpangan jembatan UB rusak. Maka kami menempatkan personel dan mengalihkan water barrier untuk kelancaran arus,” jelasnya.
Dishub Kota Malang juga menambah jumlah petugas pengatur lalin di titik-titik rawan kepadatan tersebut. Hal ini untuk mengantisipasi gangguan arus lalin selama masa transisi ini. (bas/rhd)