Tak Kuat Menahan Beban Bangunan Majelis Taklim Ambruk Saat Maulid Nabi di Bogor

Tak Kuat Menahan Beban Bangunan Majelis Taklim Ambruk Saat Maulid Nabi di Bogor
Kondisi bangunan ambruk. (ist)

Bogor, SERU.co.id – Tragedi memilukan terjadi di Kampung Ciapus Kompas, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/9/2025) pagi. Sebuah bangunan majelis taklim roboh saat digunakan untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tiga jemaah dilaporkan meninggal dan puluhan luka-luka dari peristiwa ini.

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin menyebutkan, tim gabungan segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan membersihkan material bangunan.

Bacaan Lainnya

“Data sementara, tiga korban meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka,” seru Jalaludin, dikutip dari CNN, Minggu (7/9/2025).

Tiga jemaah dinyatakan meninggal dunia akibat insiden tersebut, yaitu:

  1. Irni, warga Desa Sukamakmur, meninggal di RS Medical Dramaga.
  2. Wulan, warga Desa Sukaluyu, meninggal di RS PMI Kota Bogor.
  3. Yati, warga Desa Sukaharja, meninggal di RSUD Kota Bogor.

RSUD Kota Bogor menjadi rumah sakit rujukan utama dengan menerima 36 korban. Dari jumlah itu, enam orang sudah diperbolehkan pulang karena mengalami luka ringan. Sementara 19 orang mengalami luka sedang dan tiga orang dalam kondisi luka berat.

“Korban mayoritas ibu-ibu, ada yang berusia 50 tahun ke atas, bahkan ada anak-anak. Salah satunya anak berusia 2,5 tahun mengalami luka berat di kepala dan kini dirawat intensif di ICU,” jelas Direktur RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir.

Selain di RSUD Kota Bogor, satu korban luka juga dirawat di RS PMI Kota Bogor. Suasana di IGD RSUD tampak penuh sesak, keluarga korban berkumpul menunggu kabar. Sementara ambulans terus berdatangan membawa pasien baru.

Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan Wahyudi mengatakan, ambruknya bangunan majelis disebabkan ketidakmampuan konstruksi menahan beban jemaah.

“Biasanya bangunan ini dipakai untuk kegiatan pengajian dengan sekitar 30 orang jemaah. Namun saat Maulid Nabi jumlahnya mencapai 150 hingga 200 orang. Beban berlebih ini membuat lantai dua ambruk ke bawah,” jelasnya.

Iwan menambahkan, bangunan majelis taklim yang ambruk tersebut ternyata bukan bangunan tua.

“Informasi dari warga, bangunan ini masih baru. Namun konstruksinya tidak kuat menahan jumlah massa yang membludak,” pungkasnya. (aan/mzm)

 

disclaimer

Pos terkait