Universitas Terbuka Malang Luluskan 1.162 Wisudawan, Fasilitasi 87 Persen Pekerja

Prosesi Wisuda UT Malang periode I tahun 2025. (rhd) - Universitas Terbuka Malang Luluskan 1.162 Wisudawan, Fasilitasi 87 Persen Pekerja
Prosesi Wisuda UT Malang periode I tahun 2025. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Universitas Terbuka (UT) Malang melepas 1.162 wisudawan/ti dalam Wisuda UT Malang periode I tahun 2025 program Magister, Sarjana, dan Diploma. Mereka berasal dari 13 Kabupaten/Kota di Jatim, di antaranya: Kab/Ko Pasuran, Kab/Ko Malang, Kab/Ko Kediri, Kab/Ko Blitar, Kota Batu, Kab. Tulungagung, Kab. Trenggalek, Kab. Pacitan, dan Kab. Nganjuk.

Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Terbuka (UT), Rahmat Budiman MHum PhD mengatakan, setiap tahun UT meluluskan rerata 70 ribu mahasiswa. Sehingga dalam satu semester, kurang lebih ada 35 ribuan mahasiswa yang diluluskan.

Bacaan Lainnya

“Jumlah tersebut membuktikan, Universitas Terbuka banyak diminati oleh masyarakat, khususnya para pekerja yang mendominasi sekitar 87 persen mahasiswa UT. Sekaligus membantu pemerintah menyediakan akses pendidikan tinggi kepada warga masyarakat,” seru Rahmat, Kamis (27/2/2025).

Disebutkannya, jumlah mahasiswa UT sekitar 670 ribu orang, dengan 670 orang dosen, lantaran menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sistem ini sesuai kebutuhan para mahasiswa yang notabene pekerja aktif dan tinggal jauh dari kampus UT pusat maupun UT Malang.

“Dengan kuliah di UT, kerja jalan, kuliah juga jalan. Sistem pembelajaran di UT ini untuk memberikan akses kepada masyarakat luas, agar dapat meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya melalui pendidikan formal,” terangnya.

WR I UT, Rahmat Budiman MHum PhD dan Direktur UT Malang, Dr Lilik Sulistyowati MSi.), menjawab pertanyaan awak media. (rhd) - Universitas Terbuka Malang Luluskan 1.162 Wisudawan, Fasilitasi 87 Persen Pekerja
WR I UT, Rahmat Budiman MHum PhD dan Direktur UT Malang, Dr Lilik Sulistyowati MSi.), menjawab pertanyaan awak media. (rhd)

Rahmat menyampaikan, kuliah di UT merupakan solusi bagi masyarakat untuk tetap melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi meski telah bekerja. Bahkan dalam hal keterbatasan, baik keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, keterbatasan usia, dan keterbatasan tempat. Padahal pendidikan itu adalah investasi, namun bisa dengan cara terjangkau.

“Bagi warga Malang Raya yang ingin kuliah, tetapi memiliki keterbatasan waktu karena bekerja maupun keterbatasan biaya, UT solusinya. Kalau kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) itu biayanya tinggi, tatap muka butuh tempat, bayar kos, transportasi, dan lain sebagainya. UT menjadi pilihan untuk mereka bisa kuliah di kampus negeri,
namun dengan biaya terjangkau dan metode sesuai kebutuhan,” beber Rahmat.

Disinggung terkait kebijakan efisiensi, Rahmat mengatakan, Universitas Terbuka  justru tidak terlalu berdampak, lantaran biaya UKT di UT relatif terjangkau.

“Alhamdulillah, karena kita perguruan tinggi yang padat modal, sehingga efisiensi itu tidak terlalu berdampak. Sebagai contoh kita bisa melayani sampai 670 ribu mahasiswa, tetapi dosennya hanya sekitar 670 orang. Itu kan sangat efisien, tidak sama dengan rasio kampus lain 1:30,” terangnya.

Terkait tema yang diusung ‘Maju Mendunia Bersama UT, Menuju Masa Depan Berkualitas Tanpa Batas.’ Direktur UT Malang, Dr Lilik Sulistyowati MSi menyampaikan, tema tersebut selaras visi UT Malang untuk menjadi kelas dunia dan bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat.

“UT Malang menawarkan fleksibilitas kuliah yang memungkinkan mahasiswa kuliah di mana saja dan kapan saja. Bahkan bagi mereka yang sedang bekerja di luar negeri, karena UT menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh. Baik untuk kuliah maupun ujian secara online,” tegasnya.

Bagi mahasiswa yang kurang memahami modul perkuliahan, UT Malang menyediakan tutor sebagai pendamping mahasiswa. Beda dengan dosen yang terbatas hanya 670 orang, jumlah tutor lebih banyak karena mereka melayani ribuan mahasiswa yang kurang memahami modul.

“Tutor-tutor ini dapat berasal dari mana saja, termasuk dosen perguruan tinggi lain atau profesional. Selain itu, UT memiliki karakteristik unik, yaitu tidak membatasi usia mahasiswa dan memungkinkan mahasiswa untuk kuliah di mana saja dan kapan saja,” tandasnya.

Sebagai informasi, sebanyak 1.162 wisudawan/ti terbagi dari: FEB  264 orang, FHISIP 203 orang, FKIP 657 orang, FST 36 orang dan Pascasarjana 2 orang.

Sementara, tiga wisudawan terbaik, di antaranya:
– Badri’ah, IPK 3,95, Magister Pendidikan Dasar.
– Anggita Karisma Delevia, IPK 3,93, Manajemen-S1.
– Lisa Nanul Solekah, IPK 3,9, Pendidikan Guru PAUD.
(rhd)

disclaimer

Pos terkait