UM Peduli Bebaskan UKT 7.569 Mahasiswa

Rektor UM, Prof Dr H AH Rofi'uddin, MPd. (ist)
Rektor UM, Prof Dr H AH Rofi'uddin, MPd. (ist)

Malang, SERU.co.id – Sebagai wujud kepedulian dampak wabah Covid-19, UM membebaskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) 7.569 mahasiswa. Kebijakan ini diambil oleh Universitas Negeri Malang (UM) sebagai empati atas kesulitan ekonomi yang dialami oleh sebagian orang tua mahasiswa yang terdampak Covid-19.

Pembebasan UKT diberikan kepada mahasiswa yang tinggal menempuh skripsi dan status gagal yudisium pada semester Gasal 2020-2021.

Bacaan Lainnya

Jika mengacu pada kebijakan Kemendikbud, mahasiswa yang mengambil 6 sks di masa akhir kuliah membayar paling tinggi 50% UKT, maka kebijakan UM jelas melampui.

“Ini merupakan salah satu perhatian UM kepada mahasiswa,” seru Rektor UM, Prof Dr H AH Rofi’uddin, MPd, dalam keterangan resminya.

Di samping pembebasan UKT, UM juga memberikan relaksasi pembayaran UKT. Di antaranya, penurunan dan penundaan/mengangsur pembayaran UKT bagi mahasiswa yang orang tuanya terdampak Covid-19. “Ada 3.655 mahasiswa D3/S1 yang diturunkan UKT-nya dan 235 mahasiswa diberi kesempatan mengangsur UKT,” imbuh Rofi’, sapaan akrabnya.

Untuk menopang perkuliahan semester Gasal 2020/2021 yang dilakukan secara daring, UM akan memberikan bantuan paket data pada seluruh mahasiswa. Mahasiswa akan memperoleh paket data sebesar 10 GB setiap bulan dan akan berlangsung selama 4 bulan.

“Maka dari itu, mulai sekarang mahasiswa harus memastikan bahwa nomor handphone yang tertera pada siakad mahasiswa masih aktif,” beber Rektor UM.

Selain bantuan berupa paket data, UM juga memberikan donasi paket sembako kepada mahasiswa yang berasal dari luar Kota Malang yang tetap tinggal di Kota Malang selama masa pandemi.

Di bulan April pemberian donasi dilakukan sebanyak dua tahap, tahap I sejumlah 1.825 mahasiswa, dan tahap II sebanyak 1.557 mahasiswa.

Tahap III dilakukan pada bulan Mei sebanyak 1.148 mahasiswa bersamaan dengan pemberiaan paket sembako untuk mahasiswa penerima Bidikmisi yang berasal dari Malang Raya dan masih tinggal di Malang Raya sebanyak 238 mahasiswa.

“UM terus berusaha semaksimal mungkin untuk peduli kepada mahasiswa di saat pandemi ini,” tandasnya. (rhd)

disclaimer

Pos terkait