Malang, SERU.co.id – Film ‘Sekawan Limo’ gelar spesial show di Kota Malang, Sabtu (29/6/2024) sore. Sepanjang film, komedi khas Jawa Timur-an yang fresh dan dekat membuat penonton tidak berhenti tertawa. Film karya Bayu Skak ini pun layak menjadi hiburan pereda stres bagi semua kalangan.
Produser film, Chand Parwez Servia mengungkapkan, Bayu Skak akan kembali membawa kesegaran humor ringan universal. Digabung humor khas Jawa Timuran dengan bumbu horor mitos pendakian gunung. Menurutnya, cerita ‘Sekawan Limo’ bisa menjadi sajian hiburan penonton agar rileks sejenak dari penatnya rutinitas.
“Bayu Skak kembali membawa film kali ini menawarkan genre komedi horor menyinggung soal mitos dalam dunia
pendakian gunung di Jawa Timur. Semoga komedi kontemplatif ala Bayu Skak bisa
menghibur penonton dan meringankan beban kehidupan,” seru sang produser, Sabtu (29/6/2024) malam.
Sementara itu, penulis sekaligus sutradara dan pemeran, Bayu Skak menambahkan, meski film ini horor tapi bukanlah kengerian yang membuat merinding. Justru, horor yang ingin ditertawakan dan menjadi hiburan penuh tawa.
“Sekawan bisa diartikan pertemanan dalam Bahasa Indonesia. Film ini memang bercerita tentang lima orang teman yang mendaki gunung Madyopuro. Namun ternyata salah satunya bukanlah manusia, sehingga ‘sekawan’ dimaknai juga sebagai empat dalam bahasa Jawa,” ujar Bayu di roof top Malang Town Square.
Selain itu, melalui karakter pemain, Bayu Skak juga ingin mengajak penonton agar bisa berdamai dengan masa lalu masing-masing. Masa lalu harus dihadapi, bukan dihindari. Ia menyebut hantu masa lalu jauh lebih mengerikan.
“Proses syutingnya memakan waktu 24 hari dan ada tambahan tiga hari. Film ini sudah tayang di Jakarta dan mendapatkan respon positif. Saya penasaran bagaimana kalau tayang di Malang yang mayoritas penduduknya orang Jawa,” cerita alumni Universitas Negeri Malang ini.