Masjid Raden Rahmat Merjosari, Penyelamat Mahasiswa Perantau Saat Berbuka

Masjid Raden Rahmat Merjosari, Penyelamat Mahasiswa Perantau Saat Berbuka
Masjid Raden Rahmat mulai dipadati jamaah, mayoritas mahasiswa luar kota. (foto: afi)

Malang, SERU.co.id – Menjalani Ramadan sebagai mahasiswa perantau menjadi satu cerita tak terlupakan. Tidak jarang mahasiswa menjadikan masjid sebagai penyelamat perut saat kantong kering. Salah satunya Masjid Raden Rahmat (Masrara) Merjosari yang disesaki ratusan mahasiswa setiap sorenya.

Seksi Sosial Masrara Anietha mengatakan, ‘Masrara Berbagi Takjil’  konsisten setiap tahunnya. Setiap berbuka disediakan 300-400 kupon untuk para jamaah.

Bacaan Lainnya

“Mayoritas jamaahnya dari mahasiswa dan juga beberapa keluarga datang barengan. Semua pendanaan berasal dari warga sekitar secara berjadwal, ditambah dari biaya parkir seikhlasnya. Namun tidak menutup kemungkinan kalau kami juga menerima dari orang lain,” seru Anietha, Minggu (17/3/2024) sore.

Masjid Raden Rahmat Merjosari, Penyelamat Mahasiswa Perantau Saat Berbuka
Masrara Berbagi Takjil sediakan ratusan kupon setiap harinya. (foto: afi)

Lebih lanjut, perempuan berkacamata ini menyampaikan, jumlah kupon disesuaikan dengan banyaknya makanan yang diantar. Semakin banyak sumbangan maka semakin banyak pula jamaah yang kebagian.

“Kalau masih ada jamaah yang belum kebagian biasanya kami akan langsung membeli di warung terdekat. Namun kalau sangat banyak biasanya langsung kami bilang ‘kupon habis’. Kalau makanan sudah membludak siapa saja boleh mengambil,” lanjutnya perempuan ramah itu.

Baca juga: Ironi Mahasiswa Rantau Bertahan Hidup Di Kota Pendidikan

Anietha berharap, dengan adanya ‘Masrara Berbagi Takjil’ ini dapat mengurangi pengeluaran mahasiswa. Terutama mahasiswa dari perantauan yang biaya hidupnya terbatas. Sehingga uangnya bisa ditabung untuk biaya mudik dan lebaran.

Salah satu mahasiswa UIN Maliki Malang asal Sumatera, Fahri mengaku, sangat terbantu dengan adanya buka puasa gratis ini. Suasananya nyaman ditambah sistem pembagian teratur.

Baca juga: Mahasiswa Rantau Diberi Uang Saku Rp 954 Ribu

“Saya sudah tahun kedua selalu berbuka di masjid ini, semoga jadi amal jariah untuk donaturnya. Enak sekali karena bisa mengaji dan berinteraksi dengan teman-teman lainnya. Semoga terus ada untuk membantu kami para mahasiswa,” bebernya.

Senada, Nova, mahasiswa Unisma asal Kalimantan merasa terharu. Dirinya mengaku awalnya hanya ikut teman hingga tidak pernah alpa.

“Program ini sangat membantu, biasanya kalau beli sendiri minimal habis Rp30.000. Suasana berbuka bersama itu juga yang membuat saya senang. Kalau berbuka sendiri bawaannya selalu rindu rumah,” pungkasnya.

‘Masrara Berbagi Takjil’ ini juga akan terus diadakan hingga akhir Ramadan. Untuk masyarakat yang ingin berdonasi bisa menghubungi Ibu Anietha 082140179727. (afi/rhd)

 

disclaimer

Pos terkait