Tari Remo Kawal Pendaftaran 45 Bacaleg PKS Kota Malang

Ketua Partai Keadilan Sejahtera Kota Malang peragakan pose tari remo saat pendaftaran bacaleg. (jup)
Ketua Partai Keadilan Sejahtera Kota Malang peragakan pose tari remo saat pendaftaran bacaleg. (jup)

Malang, SERU.co.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendaftarkan 45 nama bakal calon legislatif (bacaleg) ke kantor KPU Kota Malang, Jumat (12/5/2023). Saat pendaftaran, rombongan diiringi alunan musik tradisional Jawa dan 2 orang penari Remo untuk menunjukkan PKS juga menjunjung budaya lokal.

Sekretaris DPC Partai Keadilan Sejahtera Kota Malang, Trio Agus Purwono menyampaikan, pengajuan nama-nama tersebut sudah memenuhi syarat minimal keterwakilan perempuan. Dan 16 dari total bacaleg merupakan kaum milenial.

Bacaan Lainnya

Baca Juga : PKS Partai Pertama Yang Mendaftarkan Bacaleg ke KPU Kabupaten Malang

“Untuk keterwakilan perempuannya sesuai dengan ketentuan, jadi ada 15 orang caleg perempuan dari PKS. Dan teristimewa juga kita 16 orang yang masuk kategori caleg milenial,” seru Trio.

Sedangkan 5 orang dari daftar nama yang diajukan merupakan nama incumbent yang saat ini masih menjabat di DPRD Kota Malang. Ada pula nama-nama yang merupakan dari struktural partai.

“Kalau komposisinya dari caleg yang ada itu mewakili dari seluruh unsur yang ada. Mulai dari struktural ada, kemudian anggota dewan dari enam orang. Lima orang akan maju kembali, sedangkan satu orang akan maju ke pusat,” tambahnya.

Berkas kelengkapan PKS diserahkan ke KPU Kota Malang. (ist)
Berkas kelengkapan PKS diserahkan ke KPU Kota Malang. (ist)

Baca Juga : Datang ke KPU Batu, Ini Target PKS dalam Pemilu 2024

Sementara itu, Ketua DPC Partai Keadilan Sejahtera Kota Malang, Ernanto Djoko Purnomo menjelaskan, alasan adanya tari Remo. Ia menegaskan, PKS tetap memelihara seni dan budaya lokal.

“Memang kita kalau masalah stigma kebangsaan, stigma bahwa PKS itu _kereng-kereng_. Nah ini kita jawab bahwa kita ini memang tetap memelihara seni dan budaya, apalagi seni budaya lokal,” jelasnya.

Bahkan, Djoko memeragakan pose penari remo. Sekaligus menjelaskan filosofi gerakan yang menjadi dasar semangat PKS untuk mengikuti pesta demokrasi 2024 mendatang.

“Kita memilih tari remo, karena tari remo ini adalah gambaran dari seorang pangeran yang memperjuangkan kebenaran,” pungkasnya. (jup/rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *