Deddy Mizwar dan Dwiki Dharmawan Ajak Dakwah Melalui Seni dan Budaya

H Deddy Mizwar dan Muhammad Dwiki Dharmawan, dalam Tadarus Ramadan UMM. (ist) - Deddy Mizwar dan Dwiki Dharmawan Ajak Dakwah Melalui Seni dan Budaya
H Deddy Mizwar dan Muhammad Dwiki Dharmawan, dalam Tadarus Ramadan UMM. (ist)

Malang, SERU.co.id – Perkembangan teknologi saat ini tak terelakkan dibandingkan jaman dulu, dimana untuk berkreasi sangatlah mudah dibandingkan proses beberapa dekade sebelumnya. Pun urusan berdakwah melalui seni dan budaya, selain mengubah mindset mengikuti trend, proses saat ini lebih mudah tanpa butuh kaset, kamera berat, dan lainnya.

Hal ini diungkapkan oleh H Deddy Mizwar dan Muhammad Dwiki Dharmawan, dalam Tadarus Ramadan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dome UMM, Jumat (14/4/2023) sore. Menurut Deddy, saat ini membuat film ataupun konten berisi kebaikan cukup menggunakan gawai, proses produksi cepat, biaya murah. Selanjutnya ditayangkan di beragam platform media dan bisa dilihat banyak orang dalam waktu sekejap.

Bacaan Lainnya

“Zaman dulu hanya dua alternatif, televisi (TV) atau layar lebar, ditambah dengan biayanya yang tidak murah. Saat ini, berdakwah lewat seni dan budaya juga lebih banyak dan lebih kreatif. Adapun tantangan yang harus dihadapi di masa kini adalah konten apa yang akan dibuat dan seberapa menarik konten itu,” seru aktor dan produser kawakan ini.

Deddy mengaku, awal mula membuat konten film bermuatan religius Islami diawali dengan film Abu Nawas pada tahun 1993 di RCTI. Dirinya mengaku, awalnya sangat pesimis film religius Islami tersebut melejit, namun diluar dugaan sangat tinggi penontonnya.

“Ternyata, itu awal mula film religius Islami yang mulai menarik minat penonton, hingga akhirnya diikuti film religius lainnya,” kilas mantan pemeran Nagabonar ini.

Diakuinya, meski penontonnya cukup tinggi, ironisnya biaya produksinya cukup tinggi pula. Bahkan boleh dikata, jika untung tak seberapa, namun kemungkinan merugi lebih banyak. Sehingga produser harus memiliki insting yang kuat untuk plot ceritanya, agar mampu menyerap penonton.

“Film religius secara material belum tentu untung, tapi pasti untung secara nilai ibadah.
Maka saya sangat nyaman beribadah melalui cara tersebut,” ungkap pemeran ustadz dalam film yang digarapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *