Malang, SERU.co.id – Sebagai bentuk dukungan atas program nasional Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan melibatkan semua ASN.
Nantinya, setiap ASN yang ada di lingkungan Pemkot Malang akan memiliki anak asuh stunting.
Baca juga : Cegah Stunting Sejak Dini, Puskesmas Pandanwangi Skrining Anemia Ratusan Siswi SMKN 8
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, nantinya tidak hanya para pejabat yang dilibatkan sebagai bapak asuh stunting. Nanti Pemkot Malang juga melibatkan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga lainnya.
“Anak asuh kami mungkin tidak hanya melibatkan pejabat, tapi semua ASN, plus kita akan gandeng dengan perguruan tinggi dan lembaga disekitar kita. Termasuk hotel kita kumpulkan. Nanti kalau kita sudah punya database, nanti kita bagi secara sektoral wilayah mana anak-anak aush tersebut,” seru Sutiaji.
Secara teknis, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan, terkait program orang tua asuh anak stunting untuk ASN. Sehingga diharapkan semua ASN di Pemkot Malang ini mempunyai anak asuh stunting.
“Tiap ASN itu akan diberikan tanggungjawab asuh 2 atau 1 anak stunting. Nah terkait proses dan pembagiannya seperti apa, itu akan ada di wilayah yang artinya per kelurahan,” jelas Husnun.
Dengan jumlah anak stunting yang diasuh ASN sebanyak 1 hingga 2 orang. Nantinya ASN diharapkan bisa mengintervensi resiko stunting dari tenaga kesehatan.
Baca juga : Tekan Angka Stunting, Puskesmas Seluruh Indonesia Harus Miliki Fasilitas USG
Para ASN yang bertugas akan melakukan sejumlah upaya terkait pembenahan asupan gizi anak stunting. Salah satunya berkonsultasi dengan tenaga gizi atau tenaga nutrisionist yang ada di wilayah tersebut.
“Nanti akan dipantau terus oleh ASN, sehingga nanti ada hasil mana yang anak-anak sudah keluar dari stunting dan yang belum. Nah ini akan menjadi evaluasi dari Pemkot Malang, kira-kira hambatan apa yang ditemukan,” ucapnya. (ws7/rhd)